Ribuan dokter berunjuk rasa di Seoul, Korea Selatan, 3 Maret 2024. (AP/Ahn Young-joon)
Willy Haryono • 3 March 2024 19:54
Seoul: Aksi mogok kerja ribuan dokter muda di Korea Selatan berlanjut hari Minggu ini, 3 Maret 2024, di ibu kota Seoul.
Ini merupakan kelanjutan ketegangan antara jajaran dokter muda dan pemerintah Korsel mengenai reformasi pelatihan medis. Mogok massal ini membuat layanan medis di sejumlah rumah sakit korsel menjadi kacau balau.
Sekitar 10.000 dokter muda di Korsel berhenti bekerja hampir dua pekan lalu dalam memprotes kenaikan penerimaan mahasiswa sekolah kedokteran mulai tahun depan, yang bertujuan memerangi kekurangan tenaga kerja dan usia masyarakat yang kian menua.
Para pekerja profesional yang mogok ini telah melanggar batas waktu yang ditetapkan pemerintah pada 29 Februari lalu. Kala itu, pemerintah Korea Selatan meminta para dokter untuk kembali bekerja, atau berisiko terkena tindakan hukum, termasuk kemungkinan penangkapan atau penangguhan izin medis.
Dalam aksi mogok sekaligus unjuk rasa, para dokter muda mengenakan topeng hitam dan melambaikan tanda bertuliskan: "Kami menentang peningkatan penerimaan sekolah kedokteran."
"Pemerintah mendorong reformasi secara sepihak dan para dokter tidak dapat menerimanya dalam keadaan apa pun," kata Kim Taek-woo dari Asosiasi Medis Korea kepada kepada kerumunan pengunjuk rasa.
"Pemerintah sangat menyadari alasan mengapa semua dokter menentang peningkatan penerimaan sekolah kedokteran, namun mengeksploitasi kebijakan untuk mengubah dokter menjadi budak selamanya," sambung dia, seperti dilansir dari laman Malay Mail.
Baca juga: Didesak Kembali Kerja, Dokter Muda Korsel Tetap Lanjutkan Protes