Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (AP)
Willy Haryono • 2 March 2024 17:49
Gaza: Tim dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengunjungi sebuah rumah sakit di Jalur Gaza, dan melihat banyak pasien mengalami luka tembak di tubuh mereka. Kunjungan ini dilakukan setelah terjadinya serangan Israel terhadap warga Palestina yang menanti bantuan kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung tersebut.
Mengutip dari laman BBC, Sabtu, 2 Maret 2024, sejumlah pengamat PBB telah mengunjungi Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza, dan melihat ada sekitar 200 orang masih dirawat.
Kelompok pejuang Palestina Hamas, yang menguasai Gaza, menuduh Israel telah menembaki warga sipil. Namun Israel mengatakan bahwa sebagian besar kematian terjadi akibat warga yang terinjak-injak usai pasukannya melepaskan tembakan peringatan.
Para pemimpin di seluruh dunia telah menyerukan penyelidikan penuh atas insiden tersebut.
Insiden terjadi setelah ratusan warga Gaza bergerak mendekati konvoi bantuan kemanusiaan yang bergerak di sepanjang jalan pantai. Konvoi yang dikawal militer Israel itu berjalan pada Kamis dini hari.
Program Pangan Dunia (WFP) telah memperingatkan bahwa kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara, yang menerima sedikit bantuan dalam beberapa pekan terakhir. Diperkirakan ada 300.000 orang di Gaza yang hidup dengan sedikit makanan atau air bersih.
Dalam rekaman di lokasi kejadian, terdengar suara tembakan dan orang-orang terlihat berebut bantuan di truk dan merunduk di belakang kendaraan.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan sedikitnya 112 orang tewas dalam insiden tersebut dan 760 lainnya terluka.