Ilustrasi minuman keras. (Medcom.id)
Marcheilla Ariesta • 21 November 2024 18:33
Canberra: Seorang perempuan muda Australia meninggal dunia dan yang lainnya berjuang untuk hidup di rumah sakit usai diduga keracunan metanol massal di Laos. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, mereka menenggak minuman beralkohol yang diduga tercemar.
Rupanya, dua warga negara Denmark dan seorang warga negara Amerika Serikat (AS) juga dilaporkan meninggal dunia di Laos. Media lokal mengatakan, mereka adalah turis yang keluar malam di kota backpacker populer, dan mereka menenggak minuman beralkohol yang diduga tercemar.
“Tragisnya, Bianca Jones telah kehilangan nyawanya. Pikiran kami saat ini adalah bersama keluarga dan teman-temannya yang sedang berduka atas kehilangan yang mengerikan dan kejam,” kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese kepada parlemen, dilansir dari Malay Mail, Kamis, 21 November 2024.
“Kami juga menggunakan momen ini untuk mengatakan bahwa kami memikirkan teman Bianca, Holly Bowles, yang sedang berjuang untuk hidupnya,” lanjutnya.
Kelompok yang terdiri dari sekitar 12 wisatawan tersebut jatuh sakit setelah keluar malam pada 12 November di ibu kota petualangan Vang Vieng.
Holly Bowles, seorang teman Jones, sedang menggunakan alat bantu hidup di sebuah rumah sakit di Bangkok, kata ayahnya, Shaun Bowles.
"Dia menggunakan alat bantu hidup," katanya kepada Nine News Australia.
"Kami terhibur oleh pengetahuan bahwa semangatnya yang luar biasa menyentuh begitu banyak kehidupan selama dia bersama kami," kata keluarga Jones dalam sebuah pernyataan.
"Kebaikan yang ditunjukkan kepada keluarga kami selama masa yang tak terbayangkan ini benar-benar merendahkan hati,” lanjutnya.
Pada Selasa, surat kabar Denmark Ekstra Bladet mengatakan dua warga negara Denmark telah meninggal di Laos, mengutip kementerian luar negeri negara itu, yang tidak memberikan rincian lainnya.
Bowles dan Jones, keduanya berusia 19 tahun dari Melbourne, menjadi tidak sehat saat menginap di Nana Backpackers Hostel di Vang Vieng minggu lalu.
Kedua perempuan itu minum di bar wisma sebelum keluar malam. Mereka gagal check out pada 13 November, ketika staf wisma bergegas membawa pasangan itu ke rumah sakit.
Halaman Facebook dan Instagram wisma itu telah dinonaktifkan sejak Kamis dan tidak lagi menerima pemesanan di situs web pemesanan.
Media Inggris melaporkan seorang wanita Inggris juga dirawat di rumah sakit di Bangkok setelah minum di Vang Vieng. Kota itu dulunya terkenal dengan para backpacker yang berperilaku buruk di pesta-pesta hutan sebelum berganti nama menjadi destinasi ekowisata.
Baca juga: Alkohol Diusul Dijual di Kereta Thailand, Picu Kekhawatiran Keamanan