Ilustrasi, dolar AS. Foto: MI/Ramdani.
Husen Miftahudin • 2 October 2024 09:41
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang safe haven menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB) karena Iran meluncurkan rudal ke Israel. Dolar menguat karena data yang menunjukkan pasar tenaga kerja AS tangguh.
Mengutip data Yahoo Finance, Rabu, 2 Oktober 2024, indeks dolar naik 0,45 persen menjadi 101,20. Terhadap franc Swiss, dolar menguat 0,2 persen menjadi 0,847.
Rudal-rudal itu ditembakkan sebagai balasan atas operasi Israel terhadap sekutu Hizbullah Teheran di Lebanon. Sebagai tanggapan, Presiden AS Joe Biden memerintahkan militer AS untuk membantu pertahanan Israel dan menembak jatuh rudal yang ditujukan ke Israel, kata Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Data AS pada Selasa menunjukkan ekonomi yang solid, sehari setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menolak kemungkinan penurunan suku bunga 50 basis poin lagi ketika bank sentral AS bertemu bulan depan.
Jumlah lowongan kerja di AS meningkat secara tak terduga pada Agustus setelah dua kali penurunan bulanan berturut-turut, tetapi perekrutan tersebut sejalan dengan melambatnya pasar tenaga kerja.
(Ilustrasi dolar AS. Foto: Pngtree)
Manufaktur AS tetap stabil pada level yang lebih rendah pada September, menurut Institute for Supply Management (ISM), tetapi pesanan baru membaik dan harga yang dibayarkan untuk input turun ke level terendah dalam sembilan bulan. Bersama dengan penurunan suku bunga, hal ini menjadi pertanda baik untuk pemulihan dalam beberapa bulan mendatang.
Para pedagang sedang mengukur kemungkinan Fed akan memangkas suku bunga lagi sebesar 50 basis poin pada pertemuannya pada 6-7 November.
Powell mengindikasikan Fed kemungkinan akan mempertahankan pemotongan suku bunga seperempat poin persentase dan tidak terburu-buru setelah data meningkatkan keyakinan terhadap pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan belanja konsumen.
Pedagang memperkirakan peluang 38 persen untuk pengurangan 50 basis poin pada November, naik dari sekitar 35 persen pada Senin tetapi turun dari 58 persen seminggu yang lalu, Alat FedWatch CME Group menunjukkan.
Baca juga: Harga Emas Melonjak di Tengah Memanasnya Konflik Timur Tengah |