BPBD Garut Catat Rumah Rusak Terdampak Gempa Bertambah Jadi 1.629 Unit

Bangunan ambruk terdampak gempa, Rabu, 18 September 2024. (Metrotvnews.com/Roni Kurniawan)

BPBD Garut Catat Rumah Rusak Terdampak Gempa Bertambah Jadi 1.629 Unit

Media Indonesia • 26 September 2024 10:28

Garut: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali mencatat kerusakan rumah terdampak gempa bumi menjadi 1.629 rumah setelah dilakukan verifikasi dan jumlah 6.516 jiwa. Kerusakan, 109 unit rumah memenuhi kualifikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dengan rincian 79 rumah rusak ringan dan 30 rusak sedang.

=Berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Garut, rumah yang terdampak gempa bumi terjadi di 23 Desa, tersebar di Kecamatan Pasirwangi, Cisurupan, Sukaresmi, Cibiuk, Tarogong Kaler dan Samarang dengan jumlah 1.629 unit rumah. Akan tetapi, untuk fasilitas masjid 22 bangunan dan fasilitas pendidikan 21 bangunan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan, bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 4.9 yang telah terjadi di Kabupaten Bandung dan berdampak di Kabupaten Garut menyebabkan banyaknya rumah mengalami kerusakan. Untuk kerusakan itu bertambah 1.629 unit rumah di 23 Desa tersebar di Kecamatan Pasirwangi, Cisurupan, Sukaresmi, Cibiuk, Tarogong Kaler, Samarang.

"Hasil verifikasi data awal 1.237 menjadi 1.629 rumah dan data verifikasi sementara tercatat 1.195 rumah atau sekitar 73,63%. Untuk 109 rumah memenuhi kualifikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dengan rincian 79 rumah rusak ringan dan 30 rusak sedang termasuk pengungsi sekarang di tenda-tenda ada 109 KK dan untuk yang lainya dilakukannya secara mandiri," katanya, Kamis, 26 September 2024.
 

Baca: BPDB Jabar Catat 710 Warga Mengungsi Terdampak Gempa Bandung

Ia mengatakan, kerusakan fasilitas sosial dan fasilitas pendidikan yang terdampak gempa ini baru mencapai 22 unit terinventarisasi hingga menginstruksikan agar dinas terkait supaya mereka menyusun rencana anggaran biaya (RAB) guna perbaikan fasilitas tersebut lebih cepat. Penanganan rumah terdampak yang tidak memenuhi kriteria Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Pemerintah Daerah berencana memberikan bantuan kerohiman kepada warga terdampak kerusakan ringan dan yang jelas memang ada keberpihakan kepada mereka, kalau melihat persebaran, berdasarkan informasi awal dari teman verifikator sebetulnya mereka kategori maaf ya mungkin sangat ringan. Pemkab akan memberikan bantuan melalui kerohiman," ujarnya.

Menurutnya, pascagempa berkekuatan magnitudo 4,9 yang terjadi di wilayah Kabupaten Garut, BPBD langsung mendirikan dapur umum, tempat pengungsian tapi warga terdampak paling banyak memilih mengungsi secara mandiri ke rumah keluarga, kerabatnya daripada ke posko pengungsian dan kebutuhan dasar semuanya sudah terpenuhi. BPBD selama ini masih menghitung jumlah kerugian bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Garut.

"Hasil verifikasi data kerusakan bertambah 1.629 rumah dan data verifikasi sementara tercatat 1.195 unit rumah atau sekitar 73,63 persen. Namun, untuk 109 rumah memenuhi kualifikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dengan rincian 79 rumah rusak ringan dan 30 sedang dan pengungsi ada 109 KK tetapi yang lain melakukan secara mandiri," paparnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)