Picu Perselisihan, Australia Ancam Batalkan Visa Bagi Pengunjuk Rasa Anti-Israel 

Protes warga Australia menentang genosida Israel yang dilakukan di Gaza. Foto: ABC

Picu Perselisihan, Australia Ancam Batalkan Visa Bagi Pengunjuk Rasa Anti-Israel 

Marcheilla Ariesta • 30 September 2024 16:23

Canberra: Pemerintah Australia mengancam akan membatalkan visa bagi siapa pun yang memicu 'perselisihan' di Negeri Kanguru. Ancaman ini dkeluarkan menyusul protes selama akhir pekan terhadap serangan Israel di Lebanon.

"Setiap indikasi dukungan terhadap organisasi teroris dikutuk dengan tegas," kata Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Jazeera, Senin, 30 September 2024.

"Ada tingkat pengawasan yang lebih tinggi jika seseorang memegang visa. Saya telah menjelaskan sejak hari pertama bahwa saya akan mempertimbangkan untuk menolak dan membatalkan visa bagi siapa pun yang berusaha memicu perselisihan di Australia,” imbuh Burke.

Oposisi Australia telah berspekulasi bahwa orang-orang yang membawa gambar Nasrallah di demonstrasi tersebut adalah pemegang visa dan menyerukan pembatalannya. Namun, tidak ada bukti yang diberikan untuk klaim tersebut.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese juga mengeluarkan pernyataan pagi ini. "Kami tidak ingin orang-orang membawa ideologi radikal konflik ke sini,” tegasnya.


Protes warga Australia menentang genosida Israel yang dilakukan di Gaza. Foto: ABC

Sebelumnya, anggota parlemen Federal Liberal James Paterson mengatakan kehadiran bendera Hizbullah dalam protes pro-Palestina "mengganggu" karena menteri dalam negeri memperingatkan pembatalan visa bagi siapa pun yang berusaha memicu "perselisihan" di Australia.

Unjuk rasa di Melbourne merupakan bagian dari hari aksi nasional untuk Gaza, dengan ribuan orang juga turun ke jalan di Sydney dan kota-kota lain.

Sekelompok kecil dengan bendera Hizbullah — beberapa memegang apa yang tampak seperti foto-foto berbingkai dari pemimpin kelompok militan Lebanon yang terbunuh, Hassan Nasrallah — bergabung dengan acara di Melbourne saat pidato berakhir dan orang-orang mulai berbaris.

Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel pada hari Jumat di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Paterson mengatakan kehadiran bendera Hizbullah di demonstrasi tersebut "mengganggu" mengingat organisasi tersebut ditetapkan oleh Australia sebagai organisasi teroris dan meminta polisi untuk menegakkan hukum.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)