Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Foto: Anadolu
Marcheilla Ariesta • 11 September 2024 13:46
Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, pembunuhan aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki sebagai tindakan kekerasan yang tak bisa diterima.
Blinken menegaskan, tindakan Israel itu tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan. Komentar Blinken relatif lebih ‘bersahabat’ terhadap Israel, dibandingkan membahas mengenai Hamas.
"Tidak seorang pun, tidak seorang pun boleh ditembak dan dibunuh karena menghadiri protes," kata Blinken pada Selasa, 10 September 2024, dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy.
Dilansir dari TRT World, Blinken juga menyebutkan Eygi adalah warga negara Amerika kedua yang tewas di tangan pasukan keamanan Israel.
“Menurut penilaian kami, pasukan keamanan Israel perlu membuat beberapa perubahan mendasar dalam cara mereka beroperasi di Tepi Barat, termasuk perubahan pada aturan keterlibatan mereka,” katanya kepada wartawan.
Eygi, 26 tahun, warga negara AS dan Turki, ditembak mati oleh pasukan Israel Jumat lalu selama protes terhadap permukiman ilegal Israel di Beita, sebuah kota di luar kota Nablus. Saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel melepaskan tembakan langsung ke demonstran.
Meskipun dia berdiri jauh dari area protes utama, dia ditembak mati di kepala. Eygi sempat dilarikan ke rumah sakit, namun petugas medis tidak dapat menyelamatkannya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, Eygi telah mengambil bagian dalam "unjuk rasa antipermukiman damai" di Beita, tempat demonstrasi mingguan. Pemukim ilegal Israel telah berbulan-bulan mencoba memaksa warga Palestina keluar dari rumah mereka di Tepi Barat yang diduduki.
Eygi, lahir di Antalya, Turki, pada 1998, lulus pada Juni lalu dari Washington University, tempat ia belajar psikologi dan bahasa serta budaya Timur Tengah.
Ia tiba di Tepi Barat yang diduduki Selasa lalu untuk menjadi sukarelawan Gerakan Solidaritas Internasional sebagai bagian dari upaya untuk mendukung dan melindungi petani Palestina.