Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Husen Miftahudin • 8 February 2024 12:42
Jakarta: Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan keluar dari middle income trap, Indonesia perlu mengubah pendekatan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yakni melalui transformasi ekonomi.
Dalam melakukan transformasi ekonomi, pemerintah menyiapkan berbagai strategi kebijakan untuk mendorong seluruh sektor ekonomi di Indonesia, termasuk pemberdayaan UMKM dan koperasi yang diyakini sebagai penggerak ekonomi kerakyatan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan koperasi Indonesia yang kuat dan mandiri, Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG) menerbitkan Buku Pedoman Umum Governansi Koperasi Indonesia (PUG-KOPIN).
"Ini kesempatan yang sangat baik, karena kalau kita melihat dari beberapa PUG yang telah dilakukan sosialisasi, terutama PUG yang terkait koperasi ini, saya kira sangat penting untuk kita dorong terus sosialisasinya dan nanti beberapa rencana perubahan ke depan barangkali juga dinamikanya perlu kita sampaikan bersama-sama," ungkap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 8 Februari 2024.
Susiwijono menyampaikan, tahun ini merupakan tahun penentu untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, di mana beberapa kebijakan strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) ditentukan di tahun ini.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa volume usaha koperasi di Indonesia mengalami peningkatan signifikan, yakni meningkat sekitar 8,51 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp182,35 triliun.
"Kalau kita lihat, volume usaha koperasi itu sejak 2016/2017 meningkat cukup tinggi dan terakhir kemarin sudah hampir Rp200 triliun. Nah ini juga menjadi catatan kita bersama-sama. Di satu sisi menjadi potensi yang sangat besar, di sisi lain perlu pengaturan tata kelola yang lebih baik," tutur dia.
Baca juga: Wacana BUMN Jadi Koperasi Dinilai Membingungkan