Airlangga Masih Tunggu Arahan Prabowo soal Pemisahan Deputi dan Koordinasi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Airlangga Masih Tunggu Arahan Prabowo soal Pemisahan Deputi dan Koordinasi

M Ilham Ramadhan Avisena • 22 October 2024 09:40

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku masih menunggu arahan lebih lanjut Presiden Prabowo Subianto perihal koordinasi kementerian yang ada di bawah naungan Kemenko Perekonomian. Itu mengingat Presiden membentuk kementerian baru yang sebelumnya berada di bawah koordinasi Lapangan Banteng.

Diketahui, Presiden Prabowo membentuk Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Kewilayahan. Sementara sebelumnya, ihwal pangan dan infrastruktur, berada di bawah naungan Kemenko Perekonomian.

Airlangga hanya dapat memastikan koordinasi mengenai pangan dan infrastruktur tak akan ada tumpang tindih.

"Kalau (Kemenko Pangan) itu akan mengoordinasikan Badan Pangan (Badan Pangan Nasional/Bapanas), Kementerian Pertanian, dan sebagainya," kata Airlangga kepada pewarta di kantornya, Jakarta, dikutip Selasa, 22 Oktober 2024.

Namun dia belum bisa memastikan bentuk kedeputian, utamanya deputi pangan dan deputi pengembangan wilayah dan tata ruang di Kemenko Perekonomian ke depan. "Nanti kita lihat PP (Peraturan Pemerintah)," kata Airlangga.
 

Baca juga: Program Airlangga Masih Sama, dari Swasembada Energi hingga Pangkas Kemiskinan
 

Mengurusi ekonomi makro hingga energi


Senada, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan masih menunggu aturan mengenai kedeputian yang ada di kantornya. Namun dia mengatakan aturan itu semestinya tak akan lama diterbitkan oleh Presiden Prabowo.

"Kita masih menunggu perpresnya. Perpresnya tuh dua kejelasan yang kita perlukan. Kementerian/lembaga mana saja yang di bawah koordinasi kita, kemudian struktur deputinya seperti apa. Kita kan belum pasti semuanya nih, kita masih menunggu arahnya dari Pak Presiden," papar dia.


(Gedung Kemenko Perekonomian. Foto: dok Kemenko Perekonomian)

Berdasarkan informasi tak resmi yang diterima, imbuh Susiwijono, Kemenko Perekonomian nantinya akan banyak mengurusi perihal ekonomi makro, perdagangan, industri, investasi, hingga energi.

"Jadi, perindustrian, perdagangan, investasi, ESDM, energi itu kan biasanya jadi satu. Biasanya di beberapa negara kan ada METI (Ministry of Economy, Trade and Industry), jadi common practice-nya seperti itu, karena pilar-pilar pertumbuhan ekonomi itu kan itu perhitungannya," tutur pria yang karib disapa Susi itu.

"Jadi semua policy nanti, ujung-ujungnya nanti adalah bagaimana kita untuk attract investasi ke sini. Tapi memang logiknya kan seperti tadi, industri, trade, investment, energi itu biasanya jadi satu portofolio untuk ekonomi," jelas dia menambahkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)