Pandangan Kadin Soal 75 Tahun Kerja Sama Indonesia-Inggris

Ketum Kadin Anindya Bakrie bersama Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey CVO, OBE. Foto: Istimewa.

Pandangan Kadin Soal 75 Tahun Kerja Sama Indonesia-Inggris

Anggi Tondi Martaon • 12 December 2024 13:46

Jakarta: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyampaikan pandangannya terkait hubungan kerja sama antara Indonesia-Inggris yang telah terbangun selama 75 tahun. Kerja sama tersebut dinilai berdampak nyata bagi masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Anindya usai menghadiri Peringatan 75 Tahun Kerja Sama Kerajaan Inggris-Indonesia. Menurut dia, kerja sama bilateral kedua negara memiliki nilai investasi yang signifikan besar, berkomitmen pada transisi energi, dan kolaborasi lintas sektor yang terus berkembang.

“Kerja sama ini tidak hanya besar dari sisi nominal, seperti investasi BP (perusahaan migas Inggris) senilai 7,1 miliar dolar AS, tetapi juga menunjukkan pengakuan terhadap upaya transisi energi Indonesia, termasuk dalam pengembangan carbon storage dan LNG,” kata Anindya, melalui keterangan tertulis, Kamis, 12 Desember 2024.

Menurut Anindya, kerja sama dengan Inggris akan menjadi jalan masuk bagi Indonesia ke Eropa. Terlebih, Indonesia tengan melakukan negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif IndonesiaUni Eropa (IEU-CEPA).
 

Baca juga: 

Beri Multiplier Effect yang Luas, Kadin: Industri Otomotif masih Perlu Insentif Fiskal


Begitu pun sebaliknya, kerja sama dengan Indonesia dinilai bakal membuka jalan bagi Inggris dan negara-negara Eropa lainnya menuju ASEAN. Sehingga, kerja sama ini dinilai sebagai suatu hubungan simbiosis mutualisme.

"Sebaliknya, Indonesia bisa menjadi jalan masuk untuk UK (Inggris) dan Eropa untuk ke ASEAN, karena Indonesia adalah ekonomi terbesar, populasi terbesar di ASEAN. Jadi kita juga bisa menjadi jalan masuk," sebut dia.

Anindya menegaskan pentingnya tiga pilar kerja sama antara Indonesia dan Inggris. Yakni, relasi antar-pemerintah, kemitraan bisnis, dan hubungan antar-masyarakat. 

Dia meyakini kerja sama Indonesia-Inggris akan terus melahirkan dampak positif di masa depan. Sebab, kedua negara disebut fokus pada green energy, transportasi hijau, dan sinergitas lintas sektor.

Lebih lanjut, Anindya menyebutkan bahwa Uni Eropa dan ASEAN merupakan dua blok ekonomi regional besar. Maka, kerja sama negara-negara di antara dua blok ini dinilai sebagai hal yang sangat baik.

"Jika kita lihat ke Uni Eropa, itu adalah ekonomi US$7 triliun. Sama juga dengan ASEAN, ASEAN adalah ekonomi US$4 triliun. Dan Indonesia adalah US$ 1,3 triliun," papar Anindya.

Selain kerja sama bisnis dan pemerintahan, Anindya juga menyebut hubungan yang dijalin dengan Inggris juga mencakup pendidikan dan olahraga. Apalagi, Inggris menjadi destinasi utama penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Inggris memiliki peran besar dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia, baik melalui pendidikan maupun kolaborasi people-to-people. Ini adalah kemitraan yang seimbang antara timur dan barat yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” ujar dia.

Anindya Terima Penghargaan Prosperity

Dalam acara Peringatan 75 Tahun Kerja Sama Kerajaan Inggris-Indonesia itu Anindya, yang juga merupakan CEO Bakrie & Brothers (BNBR), menerima penghargaan khusus dari Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Dominic Jermey CVO, OBE. Anindya dinilai berkontribusi dalam hubungan Kerajaan Inggris dan Republik Indonesia.

Anindya menerima penghargaan untuk kategori Prosperity (Kesejahteraan). Kesejahteraan yang dimaksud ini mulai dari membangun hubungan yang lebih baik antara bisnis kedua negara dan meningkatkan arus perdagangan dan investasi, hingga memperjuangkan tata kelola yang baik dan reformasi regulasi.

"Kami diberi suatu award (penghargaan), karena memang selama lima tahun banyak aktif dengan Inggris, baik dari sisi usaha di bisnis renewable energy maupun juga electric vehicle," kata Anindya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)