Ilustrasi bansos. Foto: dok Media Indonesia.
Fetry Wuryasti • 7 January 2024 19:19
Jakarta: Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin berpendapat pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin soal penggelontoran bansos sama saja melestarikan kemiskinan, tidak berkaitan dengan isu politisasi bantuan sosial (bansos).
"Karena beliau berpesan agar porsi bansos diturunkan secara bertahap seiring tingkat kesejahteraan masyarakat yang juga semakin meningkat," kata Puteri, dihubungi Minggu, 7 Januari 2024.
Saat ini upaya tersebut juga telah dilakukan pemerintah dengan realisasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos) yang terus menurun selama beberapa tahun terakhir.
Misalnya pada 2020, porsi anggaran perlinsos mencapai Rp498 triliun. Tapi, turun menjadi Rp468,2 triliun pada 2021, lalu turun menjadi Rp460 triliun pada 2022, dan menjadi Rp443,5 pada 2023.
Anggaran ini sangatlah diperlukan untuk menopang daya beli dan konsumsi masyarakat di tengah tekanan akibat merebaknya pandemi pada 2020, hingga tren kenaikan harga komoditas dan fenomena El-Nino kemarin.
"Untuk itu, kami merasa bansos ini memang masih perlu diteruskan sebagai wujud keberpihakan kepada masyarakat miskin dan rentan miskin," kata Puteri.
Baca juga: Istana Bantah Politisasi Bansos