Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani
Insi Nantika Jelita • 18 July 2024 10:36
Jakarta: Suku bunga acuan atau BI Rate yang kembali ditahan pada posisi 6,25 persen pada Juli 2024 dinilai dapat menjaga daya beli masyarakat.
Analis kebijakan ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengatakan, keputusan Bank Indonesia yang menahan level suku bunga acuan dapat memberikan kepastian dalam dunia usaha di tengah kondisi global yang tidak menentu.
Hal ini pun akan membantu stabilitas harga pokok penjualan (HPP) dan dari sisi demand atau permintaan juga akan terjaga.
"Dampaknya daya beli masyarakat terjaga," ujar dia dilansir Media Indonesia, Kamis, 18 Juli 2024.
Jaga minat penyaluran kredit
Selain itu, Ajib menyampaikan dengan tidak naiknya suku bunga acuan, maka dapat menjaga minat penyaluran kredit.
Dari catatan BI, pertumbuhan kredit pada triwulan II 2024 tetap tinggi sebesar 12,36 persen secara year on year (yoy) didorong oleh kuatnya sisi penawaran dan permintaan.
"Dengan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang tetap, suku bunga kredit juga cenderung tetap. Hal ini cukup positif buat pelaku usaha," ungkap dia.
Ke depan, Apindo berharap pemerintah dapat menciptakan intervensi moneter yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi.