Ekonomi Jepang. Foto: Unsplash.
Tokyo: Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda mengatakan perekonomian Jepang sedang pulih secara moderat, namun ada beberapa pelemahan yang terlihat pada data terbaru.
"Kami fokus pada apakah siklus inflasi upah yang positif akan dimulai, dalam menilai apakah pencapaian target harga (inflasi) kami yang berkelanjutan dan stabil sudah mulai terlihat," kata Ueda, dilansir Channel News Asia, Selasa, 12 Maret 2024.
Dalam konferensi pers sebelumnya, Menteri Keuangan Shunichi Suzuki mengatakan Jepang belum bisa mengatakan sudah lepas dari deflasi meskipun ada beberapa perkembangan positif seperti kenaikan upah yang tinggi dan belanja modal perusahaan yang mencapai rekor tinggi.
Suzuki mengetahui Deputi Gubernur Bank Jepang Shinichi Uchida mengatakan bank sentral akan melanjutkan pengaturan moneter yang akomodatif bahkan setelah bank sentral mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya.
Jepang hindari deflasi
Perekonomian Jepang tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 0,4 persen pada Oktober-Desember 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya, lebih baik dari perkiraan awal yaitu kontraksi 0,4 persen.
Melansir Business Times, Senin, 3 Maret 2024, revisi Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang yang dirilis oleh Kantor Kabinet Jepang masih di bawah bila dibandingkan dengan perkiraan median ekonom yang memperkirakan kenaikan 1,1 persen.
Data baru ini berarti perekonomian Jepang, yang kini terbesar keempat di dunia setelah Jerman, terhindar dari resesi teknis berkat belanja perusahaan yang lebih besar dari perkiraan untuk pabrik dan peralatan.
Pada basis kuartal-ke-kuartal, PDB tumbuh 0,1 persen dibandingkan dengan pertumbuhan awal sebesar 0,1 persen. Perkiraan median untuk kenaikan sebesar 0,3 persen.