Ilustrasi. Foto: dok MI.
Media Indonesia • 16 April 2024 18:54
Jakarta: Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan pemerintah melakukan antisipasi kemungkinan terburuk dari peningkatan eskalasi konflik Iran-Israel dengan mencari cadangan impor minyak mentah (crude).
Pasalnya, jika Selat Hormuz yang memisahkan Iran dengan Uni Emirat Arab ditutup, berdampak pada jalur perdagangan minyak dunia, karena lebih dari 20 ribu vessel (kapal) membawa puluhan juta barel minyak melintasi selat tersebut.
"Kita membuka kemungkinan (impor minyak mentah) di banyak tempat dan alternatifnya banyak. Kita identifikasi mana yang paling cocok. Kadang-kadang sudah ada cadangan minyaknya tapi belum tentu jenis fluida atau minyaknya cocok dengan kilang kita," jelas Tutuka di Jakarta, Selasa, 16 April 2024.
Saat ini sumber utama impor minyak mentah Indonesia dari Nigeria, Saudi Arabia, Angola dan Gabon. Tutuka menyampaikan pihaknya tengah mengkaji sumber impor minyak mentah dari negara-negara lain. Hal ini untuk mengamankan stok minyak di dalam negeri.
"Sekarang sudah banyak titiknya. Sekarang kita masih identifikasi lagi," ucap dia.
Baca juga: Konflik di Timur Tengah Makin Panas, Airlangga Paparkan Kondisi Ekonomi |