Ini Alternatif Buat Pemerintah Genjot Penerimaan Pajak

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Ini Alternatif Buat Pemerintah Genjot Penerimaan Pajak

Naufal Zuhdi • 12 August 2025 15:45

Jakarta: Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Wahyudi Askar membeberkan beberapa alternatif pajak yang bisa diterapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara.

"Di antaranya pajak kekayaan, kita mengestimasi dua persen pajak kekayaan dari aset orang super kaya di Indonesia selama satu tahun dengan hanya memajaki 50 orang saja, itu sudah mencapai jumlahnya sekitar Rp81 triliun. Dan kalau kita lihat, saya tidak ingat data terakhir, itu ada sekitar hampir 2.000 orang super kaya di Indonesia," ucap Media dalam acara peluncuran riset "Jangan Menarik Pajak Seperti Berburu di Kebun Binatang", Selasa, 12 Agustus 2025.

Kemudian, selain dari pajak kekayaan, Media juga menyampaikan pemerintah bisa meningkatkan penerimaan negara dari pajak karbon.

"Jadi daripada memajaki karyawan kecil, mendorong pajak dari adanya polusi, adanya aktivitas ekstraktif yang merusak lingkungan, itu sebetulnya juga sangat-sangat kuat potensinya ke depan," tutur dia.
 

Baca juga: 

Menjawab Tantangan Administrasi Pajak di Era Ekonomi Digital



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Potensi debt swap

Media menyatakan beberapa waktu lalu, Celios juga telah melakukan studi terkait dengan potensi debt swap untuk sektor-sektor energi terbarukan serta debt swap untuk biodiversity yang juga terus menjadi diskusi di level global.

"Dan saya kira Indonesia dengan potensi negara kepulauan, kita punya hutan yang sangat luas, kita sangat strategis dalam diskusi debt swap for nature ini. Dan potensi penerimaan negara kalau di sini kami estimasi Rp76 triliun, tapi dari estimasi yang kami lakukan terkait debt swap kemarin potensinya jauh lebih besar dari ini untuk mengurangi beban utang Indonesia," terang Media.
 
Selain itu, ia juga mengingatkan pemerintah juga bisa meningkatkan penerimaan negara melalui pajak produksi batu bara. Pasalnya, dirinya melihat hampir sebagian orang-orang super kaya di Indonesia bergerak di industri ekstraktif, salah satunya adalah batu bara.

"Jadi konsentrasi pendapatan di Indonesia juga tidak terlepas dari sektor-sektor ekstraktif ini," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)