Warga Palestina yang melihat anggota keluarga menjadi korban serangan di Gaza. Foto: Anadolu
Gaza: Serangan Israel di Jalur Gaza terus berlanjut pada Rabu 17 September 2025. Serangan menewaskan setidaknya 64 warga Palestina dan melukai banyak lainnya.
Sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa rumah sakit Kota Gaza menerima jenazah 32 warga sipil yang tewas akibat pengboman Israel di kota tersebut. Mereka menjelaskan bahwa 23 jenazah dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Shifa, tujuh ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, dan dua ke Rumah Sakit Al-Quds.
Serangan udara Israel menewaskan dua orang lagi di dekat Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di kota yang sama.
Lima orang lagi, termasuk pasangan Palestina, tewas dalam serangan terpisah Israel terhadap warga sipil dan sebuah unit hunian di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza.
Tiga orang, salah satunya perempuan, tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan pesawat nirawak Israel terhadap sebuah unit hunian di lingkungan Tel Hawa, Kota Gaza bagian barat.
Seorang ibu Palestina dan anaknya tewas ketika sebuah helikopter Israel menargetkan sebuah apartemen di lingkungan Al-Rimal.
Menurut sumber medis, beberapa anak terluka dalam serangan udara Israel di Stadion Palestina di pusat Kota Gaza. Serangan udara Israel lainnya terhadap sebuah menara di dekat sekolah di lingkungan Al-Nafaq di kota yang sama melukai beberapa warga sipil.
Para saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel terus melancarkan serangan militer di Kota Gaza, meledakkan robot-robot jebakan di antara rumah-rumah dan bangunan hunian di Kota Gaza selatan dan lingkungan Sheikh Radwan di utara.
Pada hari Selasa, tentara Israel melancarkan fase baru serangan daratnya di Kota Gaza sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk menduduki kembali seluruh kota. Namun, sumber-sumber lokal mengonfirmasi bahwa tidak ada serangan darat yang terjadi. Sementara itu, serangan artileri dan udara Israel semakin intensif, memaksa penduduk mengungsi ke selatan, kata para saksi mata.
Serangan Mematikan
Di Gaza utara, lima orang tewas dalam serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Shati. Beberapa orang lainnya masih hilang dan terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur, menurut petugas medis.
Di Gaza tengah, seorang wanita hamil, suami, dan anaknya tewas, sementara yang lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat.
Tentara Israel juga menembaki sebuah menara hunian bertingkat di kamp tersebut, melukai banyak warga sipil.
Di Gaza selatan, lima orang, termasuk pasangan Palestina dan anak mereka, tewas ketika pesawat tempur Israel menghantam sebuah tenda yang menampung warga sipil yang mengungsi di Al-Mawasi, Khan Younis.
Seorang anak Palestina tewas akibat tembakan tentara Israel di daerah yang sama.
Seorang anak lainnya tewas ketika artileri Israel menembaki sebuah kamp pengungsi di Kota Hamad di Gaza selatan, menurut pernyataan dari Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah.
Para saksi mata mengatakan wilayah selatan dan tengah Khan Younis diserang artileri berat dan tembakan dari pasukan Israel pada hari Rabu.
Tentara Israel menembaki warga sipil yang menunggu bantuan di Rafah barat laut, menewaskan lima warga Palestina dan melukai puluhan lainnya. Beberapa warga sipil yang terluka berada dalam kondisi kritis, sumber medis mengatakan kepada Anadolu.
Rumah sakit diserang
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Rabu, tentara Israel menargetkan Rumah Sakit Anak Al-Rantisi di Kota Gaza pada Selasa malam dalam tiga serangan terpisah.
“Rumah sakit tersebut merawat 80 pasien dari berbagai spesialisasi, di samping empat pasien perawatan intensif anak dan delapan pasien perawatan intensif neonatal,” kata Kementerian Kesehatan Gaza tersebut.
“Akibat pengeboman tersebut, 40 pasien meninggalkan rumah sakit mencari tempat yang aman untuk melindungi anak-anak mereka, sementara 40 pasien tetap bersama pendamping mereka, bersama dengan 12 pasien perawatan intensif dan 30 staf rumah sakit,” tambah pernyataan itu.
Kementerian tersebut mengecam serangan Israel terhadap rumah sakit tersebut sebagai "tindakan kriminal" dan meminta semua pihak terkait untuk melindungi institusi kesehatan, tenaga medis, dan pasien di wilayah Gaza.
Tentara Israel telah menewaskan hampir 65.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman tanpa henti tersebut telah membuat daerah kantung tersebut tidak layak huni dan menyebabkan kelaparan serta penyebaran penyakit.