Pelapor Khusus PBB Desak Dunia Segera Ambil Tindakan Atas Israel

Pelapor Khusus PBB untuk isu Palestina, Francesca Albanese. Foto: Anadolu

Pelapor Khusus PBB Desak Dunia Segera Ambil Tindakan Atas Israel

Fajar Nugraha • 16 July 2025 13:05

Bogota: Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk segera mengambil tindakan nyata guna menghentikan apa yang disebutnya sebagai “genosida” oleh Israel di Jalur Gaza.

Seruan itu disampaikan dalam konferensi internasional dua hari di Bogotá, Kolombia, pada Selasa, 15 Juli 2025, yang dihadiri perwakilan dari 30 negara untuk membahas agresi Israel di Gaza dan langkah-langkah hukum serta diplomatik yang bisa diambil untuk menghentikannya.

“Setiap negara harus segera meninjau dan menangguhkan semua hubungan dengan Israel serta memastikan sektor swasta mereka melakukan hal yang sama,” ujar Albanese.

“Ekonomi Israel telah terstruktur untuk menopang pendudukan yang kini berubah menjadi genosida,” kata Albanese.

Dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 16 Juli 2025, konferensi ini diprakarsai oleh Kolombia dan Afrika Selatan, dua negara yang sebelumnya telah mengambil langkah pemutusan hubungan ekonomi dan militer dengan Israel. Afrika Selatan secara konsisten menyamakan perlakuan Israel terhadap warga Palestina dengan sistem apartheid yang pernah mereka alami.

Menurut data otoritas kesehatan Palestina, lebih dari 58.000 warga Gaza tewas sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023. Selama perang, Israel juga memberlakukan blokade total berulang kali yang membuat 2,3 juta penduduk Gaza terancam kelaparan.

Pertemuan tersebut juga dihadiri sejumlah negara dari kelompok negara maju dan berkembang, termasuk Spanyol, Irlandia, Qatar, dan Turki. Selain itu, anggota The Hague Group, koalisi delapan negara yang sebelumnya berkomitmen memutus hubungan militer dengan Israel dan mendukung surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu oleh Mahkamah Pidana Internasional ikut berpartisipasi.

Wakil Menteri Luar Negeri Kolombia, Mauricio Jaramillo, menyatakan bahwa konferensi ini bertujuan merumuskan langkah-langkah diplomatik dan hukum untuk menekan Israel menghentikan serangannya.

“Ini bukan hanya tentang Palestina,” kata Jaramillo dalam konferensi pers. “Ini tentang mempertahankan hukum internasional dan hak penentuan nasib sendiri.”

Komentar Albanese juga mencerminkan pernyataannya sebelumnya yang ditujukan kepada Uni Eropa (UE), yang sedang mempertimbangkan berbagai sanksi terhadap Israel, termasuk embargo senjata, larangan impor dari permukiman ilegal Israel, dan sanksi terhadap pejabat yang dianggap menghalangi penyelesaian damai.

Lewat unggahan di X, Albanese menegaskan bahwa UE secara hukum berkewajiban menghentikan perjanjian asosiasi dagangnya dengan Israel.

“UE bukan hanya mitra dagang terbesar Israel, tetapi juga investor terbesar, hampir dua kali lipat AS. Berdagang dengan ekonomi yang terkait erat dengan pendudukan, apartheid, dan genosida adalah bentuk keterlibatan aktif,” tegasnya.


(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)