Ilustrasi, minimnya koordinasi jadi penyebab kebijakan ekonomi pemerintah tak terarah. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Naufal Zuhdi • 4 June 2025 08:24
Jakarta: Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyatakan masalah koordinasi menjadi salah satu penyebab kebijakan ekonomi yang dibentuk oleh Kabinet Merah Putih tidak terarah.
Hal tersebut, jelas Yose, terlihat dari kebijakan-kebijakan yang disusun tidak terlihat kompak dalam menghasilkan sebuah solusi dari permasalahan ekonomi yang menimpa masyarakat.
Sebagai contoh, sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah bakal memberikan insentif diskon tarif listrik sebesar 50 persen. Namun demikian, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaku tidak dilibatkan dalam perumusan kebijakan tersebut.
"Dengan begitu besarnya kabinet, kemudian juga fungsi dan tujuannya itu pertama terdistribusi secara sangat luas. Sehingga sering sekali kita lihat ada overlap antara satu kementerian dengan lembaga yang lain," ucap Yose saat dihubungi, dikutip Rabu, 4 Juni 2025.
"Ataupun juga ada, selain overlap juga ada kurangnya koordinasi, kurangnya komunikasi. Sehingga sampai sekarang belum bisa dipecahkan, belum bisa dikembangkan satu mekanisme yang memungkinkan komunikasi antara satu lembaga dan kementerian itu dengan lembaga kementerian lainnya," sambung dia.
Baca juga: Ngeles! Kementerian ESDM tak Terlibat Pembatalan Diskon Tarif Listrik |