Israel Batasi Umat Kristen Tepi Barat Rayakan Minggu Palma

Perayaan Minggu Palma dibatasi untuk Kristen Palestina oleh Israel. Foto: Anadolu

Israel Batasi Umat Kristen Tepi Barat Rayakan Minggu Palma

Fajar Nugraha • 14 April 2025 11:03

Betlehem: Umat Kristen di Tepi Barat merayakan Minggu Palma dengan keterbatasan signifikan akibat pemblokiran akses ke Yerusalem oleh otoritas Israel. Hanya 6.000 izin yang dikeluarkan dari total populasi Kristen Tepi Barat yang melebihi 50.000 jiwa.

Perayaan terpusat di gereja-gereja lokal di Betlehem, Ramallah, dan kota-kota lain, dengan misa yang dihadiri secara terbatas.

“Ini tahun kedua berturut-turut kami tidak bisa merayakan Pekan Suci secara penuh di Yerusalem,” ujar Pastor Ibrahim Faltas dari Kustodi Tanah Suci, dikutip dari Anadolu, Minggu, 13 April 2025.

Di Yerusalem, perayaan dipimpin oleh Patriark Ortodoks Yunani Theophilos III dan pemimpin gereja lainnya di Gereja Makam Kudus, namun dengan kehadiran yang sangat terbatas. Sementara itu, konflik di Gaza terus berlanjut dengan serangan Israel terhadap Rumah Sakit Baptis Al-Ahli terjadi pada hari yang sama.

Komunitas Kristen Gaza yang kecil, berjumlah sekitar 1.000 orang, juga menghadapi kesulitan dalam melaksanakan perayaan agama mereka. Data Palestina mencatat lebih dari 50.900 korban tewas sejak Oktober 2023, termasuk 947 warga Kristen.

Pembatasan ini terjadi meskipun Mahkamah Internasional pada Juli 2024 telah menyatakan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai tindakan ilegal. Situasi ini mencerminkan ketegangan yang terus berlanjut di wilayah tersebut, dimana hak-hak dasar beribadah masih menjadi isu kontroversial.


(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)