Mahkota Permaisuri Eugenie Ditemukan Rusak dalam Pencurian di Museum Louvre

Tangga yang digunakan para pelaku untuk masuk ke Museum Louvre di Paris, Prancis. (EPA)

Mahkota Permaisuri Eugenie Ditemukan Rusak dalam Pencurian di Museum Louvre

Willy Haryono • 20 October 2025 17:43

Paris: Aksi pencurian berani terjadi di Museum Louvre, Paris, Prancis pada Minggu pagi. Sekelompok pelaku berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan bernilai tak ternilai dari Galerie d’Apollon — ruang pamer yang menampilkan sebagian besar Permata Mahkota Prancis.

Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nuñez mengatakan kepada radio France Inter bahwa aksi tersebut berlangsung hanya dalam waktu tujuh menit. Insiden itu memaksa pihak museum mengevakuasi pengunjung dan menutup Louvre untuk sisa hari tersebut.

Menurut laporan media setempat, para pelaku sempat mencoba mencuri mahkota Permaisuri Eugénie, istri Napoleon III. Mahkota berhias 1.354 berlian dan 56 zamrud itu kemudian ditemukan di luar area museum dalam kondisi rusak.

Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati menyebut insiden itu sebagai kehilangan besar bagi warisan budaya Prancis.

“Ini bukan sekadar kehilangan benda berharga, tetapi juga bagian dari identitas dan sejarah bangsa,” ujarnya dalam konferensi pers, dikutip dari CNN, Senin, 20 Oktober 2025.

Museum Legendaris Dunia

Kasus pencurian ini menambah panjang daftar masalah yang menghantui Louvre — museum paling banyak dikunjungi di dunia. Presiden Museum Louvre Laurence des Cars sebelumnya telah memperingatkan pemerintah mengenai kondisi bangunan yang menua dan infrastruktur yang memburuk.

Dalam surat tertanggal 23 Januari 2025, Des Cars menyoroti kebocoran air, kerusakan ruang pamer, suhu tidak stabil, serta kepadatan pengunjung yang dapat membahayakan koleksi seni. Ia juga menilai fasilitas publik di Louvre, termasuk toilet dan ruang makan, masih jauh dari standar internasional.

Sebagai respons, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengumumkan rencana renovasi besar-besaran terhadap Louvre, termasuk pembangunan ruang khusus bagi lukisan Mona Lisa. Proyek tersebut diperkirakan memakan waktu hingga sepuluh tahun, namun persoalan overcrowding dan kondisi kerja staf masih menjadi isu utama.

Pada Juni lalu, para karyawan Louvre bahkan menggelar aksi mogok kerja satu hari, memprotes jumlah pengunjung yang tak terkendali dan beban kerja yang meningkat di tengah minimnya dukungan fasilitas.

Sejarah Panjang Pencurian di Louvre

Insiden kali ini menambah catatan sejarah panjang kasus pencurian di Louvre. Kasus paling terkenal terjadi pada 1911, ketika lukisan Mona Lisa dicuri oleh mantan pekerja museum, Vincenzo Peruggia, yang menyembunyikan diri semalaman dan membawa lukisan itu keluar di bawah mantelnya. Dua tahun kemudian, karya legendaris Leonardo da Vinci itu ditemukan di Florence, Italia. Ironisnya, peristiwa itu justru membuat Mona Lisa menjadi lukisan paling terkenal di dunia.

Kasus lain terjadi pada 1983, ketika dua benda peninggalan abad ke-16 berupa helm dan zirah dicuri, dan baru dikembalikan ke Louvre pada 2021 setelah ditemukan kembali di koleksi pribadi.

Kini, pihak berwenang Prancis tengah melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengidentifikasi pelaku pencurian terbaru ini, yang mengguncang ikon budaya nasional sekaligus menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan di salah satu museum paling ternama di dunia. (Keysa Qanita)

Baca juga:  Dari Mona Lisa hingga Permata Napoleon: Sejarah Pencurian di Museum Louvre

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)