Investor Asing Kabur, IHSG Sepekan 'Loyo'

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Investor Asing Kabur, IHSG Sepekan 'Loyo'

Insi Nantika Jelita • 8 June 2025 13:20

Jakarta: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87 persen.

"IHSG ditutup pada level 7.113,425, mengalami perubahan dibandingkan dengan 7.175,819 pada penutupan pekan sebelumnya," ungkap Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan yang dikutip Minggu, 8 Juni 2025.

Penurunan ini turut berdampak pada kapitalisasi pasar BEI yang terkoreksi 0,32 persen, dari Rp12.420 triliun menjadi Rp12.381 triliun pada pekan pertama Juni 2025. 

Dari sisi aktivitas perdagangan, BEI mencatat penurunan signifikan pada rata-rata volume transaksi harian sebesar 22,88 persen, dari 31,49 miliar menjadi 24,29 miliar lembar saham. 

Namun demikian, dua indikator lainnya menunjukkan penguatan. Rata-rata frekuensi transaksi harian naik 4,43 persen, dari 1,31 juta kali menjadi 1,37 juta kali transaksi. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian turut meningkat 2,18 persen, dari Rp16,78 triliun menjadi Rp17,14 triliun.
 

Baca juga: 

Apa Itu Pasar Modal? Ini Pengertian, Instrumen, hingga Manfaatnya



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Investor asing menunjukkan tren pelepasan saham

Pada penutupan perdagangan pekan ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp720,62 miliar. Akumulasi sepanjang tahun 2025 menunjukkan nilai jual bersih asing mencapai Rp49,89 triliun, mencerminkan sikap wait and see pelaku pasar global terhadap dinamika pasar domestik maupun eksternal.

Di sisi lain, aktivitas pencatatan instrumen utang di BEI tetap berlanjut. Pada 2 Juni 2025, BEI mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Bussan Auto Finance Tahap III Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance, dengan nilai pokok sebesar Rp1,2 triliun. 

Obligasi tersebut memperoleh peringkat tertinggi dari dua lembaga pemeringkat, yakni idAAA dari Pefindo dan AAA (Idn) dari Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam penerbitan ini.

Dengan penambahan ini, sepanjang 2025 telah tercatat 45 emisi obligasi dan sukuk dari 31 emiten, dengan total nilai mencapai Rp58,74 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 606 emisi, dengan nilai outstanding sebesar Rp485,93 triliun dan USD107,92 juta, diterbitkan oleh 133 emiten. Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 194 seri, dengan total nilai nominal mencapai Rp6.350,24 triliun dan USD502,10 juta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)