Ilustrasi, papan perdagangan saham pada Gedung BEI. Foto: dok MI.
Jakarta: Pasar modal (capital market) merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek (securities). Ini termasuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan publik terkait efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Mengutip laman CIMB Niaga, pasar modal Indonesia berdiri pada 14 Desember 1912, Amsterdamse Effectenbueurs membuka cabang bursa efek untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta).
Pasar modal ini merupakan yang tertua keempat untuk tingkat Asia setelah Bombay, Hong Kong, dan juga Tokyo. Awal mula kenapa pihak pemerintahan belanda mendirikan bursa efek di Batavia ini karena pada awal abad 19 tersebut berbagai perkebunan sedang dibangun secara besar-besaran.
Agar proses pembangunan bisa berjalan dengan baik, maka pemerintah kolonial Belanda tentu saja membutuhkan modal. Nah, salah satu sumber modal yang digunakan saat itu adalah tabungan dari orang-orang Eropa dan juga Belanda yang mempunyai penghasilan di atas rata-rata.
Adapun nama pasar modal yang didirikan Amsterdamse Effectenbueurs saat itu adalah Vereniging voor de Effectenhandel atau Asosiasi Perdagangan Efek. Pasar ini terletak di Batavia (Jakarta) dengan efek yang diperjualbelikan berupa saham dan juga obligasi.
Fungsi pasar modal
Pasar modal mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting bagi perekonomian, baik untuk perusahaan, investor, maupun negara. Berikut adalah beberapa fungsi utama pasar modal:
1. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
4. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.
5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
Setiap dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
6. Sebagai indikator perekonomian negara
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.
Instrumen investasi pasar modal
Pasar modal juga dikenal dengan istilah bursa efek. Di dalamnya, kamu bisa menemukan berbagai jenis surat berharga yang setiap hari diperdagangkan. Jenis-jenis surat berharga tersebut di antaranya adalah:
1. Saham
Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Investor yang memiliki saham di sebuah perusahaan, berhak untuk mendapatkan dividen atau pembagian laba.
2. Reksa dana
Reksa dana dikenal sebagai instrumen investasi yang menjadi wadah untuk pengumpulan serta pengelolaan dana beberapa investor. Dana tersebut kemudian dikelola manajer investasi menjadi berbagai instrumen, seperti pasar uang, obligasi, saham, atau efek lainnya.
3. Surat utang atau obligasi
Kamu juga bisa mendapatkan surat berharga berupa obligasi di pasar modal. Kepemilikan surat utang dapat dipindahtangankan, dan pemegangnya memiliki hak untuk memperoleh bunga serta pelunasan utang pada jangka yang telah ditentukan.
4.
Exchange traded fund (ETF)
Surat berharga yang satu ini sebenarnya memiliki kemiripan dengan reksadana, sama-sama dikumpulkan secara kolektif. Hanya saja, EFT bisa diperdagangkan di bursa efek layaknya saham.
5. Derivatif
Selanjutnya, ada pula surat berharga dalam bentuk derivatif. Surat berharga ini dikenal sebagai bentuk turunan dari saham. Terdapat dua jenis derivatif yang bisa kamu temukan di pasar modal Indonesia, yaitu warrant dan right.
(Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: dok Anadolu)
Manfaat pasar modal
Pasar modal memiliki manfaat bagi emiten (pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam peraturan undang-undang yang berlaku), maupun untuk para investor.
Manfaat pasar modal untuk emiten:
- Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar.
- Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai.
- Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan.
- Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan.
- Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil.
Manfaat pasar modal untuk investor:
- Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai capital gain.
- Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki atau memegang saham dan juga bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi.
- Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko.
Rekomendasi untuk pemula yang ingin investasi di pasar modal
Bagi pemula yang ingin memulai investasi di pasar modal, langkah pertama yang bijak adalah memilih instrumen investasi yang lebih aman dan mudah dipahami, seperti reksa dana atau obligasi.
Reksa dana menawarkan diversifikasi yang mengurangi risiko, sementara obligasi memberikan pendapatan tetap melalui bunga. Saham
blue chip juga bisa menjadi pilihan yang stabil untuk
investasi jangka panjang.
Selain itu, pemula disarankan untuk memanfaatkan aplikasi investasi yang terpercaya, yang sering dilengkapi dengan fitur edukasi untuk membantu memahami lebih baik tentang pasar modal.
Yang terpenting adalah memulai dengan modal kecil, melakukan riset, dan berinvestasi secara bertahap sambil terus belajar, agar investasi di pasar modal dapat memberikan keuntungan jangka panjang tanpa terbebani risiko yang terlalu besar.