Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Foto: Press TV
Teheran: Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, meyakinkan Qatar pada Selasa, 24 Juni 2025, bahwa serangannya di Pangkalan Al-Udeid tidak ditujukan ke Doha, tetapi justru ke Amerika Serikat (AS) karena keterlibatannya dalam perang Israel.
Selama panggilan teleponnya dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Pezeshkian mengatakan bahwa serangan tersebut jangan ditafsirkan sebagai tindakan permusuhan terhadap Qatar. Ia juga menyebut negara Teluk itu sebagai "negara tetangga, sahabat, dan persaudaraan”.
“Kini Iran telah bernegosiasi dengan AS dalam upaya meredakan konflik dengan Israel,” ujar Pezeshkian, seperti dikutip
Anadolu, Rabu 25 Juni 2025.
Ia juga menunjukkan rasa penghargaannya atas upaya Qatar dalam menengahi gencatan senjata yang mengakhiri perang 12 hari dengan Israel.
Panggilan telepon antara kedua negara dilakukan sehari setelah Iran meluncurkan rentetan rudal ke pangkalan AS di Qatar sebagai balasan terhadap serangan AS pada hari Minggu. Qatar mengutuk serangan Iran sebagai pelanggaran terhadap integritas dan kedaulatan teritorialnya.
Emir Qatar, menyebut serangan Iran sebagai "pelanggaran terang-terangan" terhadap kedaulatan wilayah udara Qatar, hukum internasional, dan Piagam PBB, menurut pernyataan dari kantornya, Emiri Diwan.
Kantor Pezeshkian juga mengatakan bahwa Qatar menekankan negaranya telah berupaya menjauhkan kawasan itu dari hasutan perang Israel dan pangkalan militer AS di Qatar tidak akan digunakan untuk operasi apapun terhadap Iran.
Israel sendiri telah meluncurkan serangan udara di beberapa lokasi Iran sejak 13 Juni, termasuk fasilitas militer dan nuklirnya, menuduh Teheran hampir memproduksi senjata nuklir. Klaim tersebut dibantah keras oleh Iran yang kemudian balas menyerang Tel Aviv.
(Nada Nisrina)