Indonesia-Rusia Kerja Sama Logistik, Garap Proyek Pengembangan Pelabuhan

Executive Vice President Modena Michael Jizhar, saat menjadi pembicara di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 Rusia. Foto: dok Modena.

Indonesia-Rusia Kerja Sama Logistik, Garap Proyek Pengembangan Pelabuhan

Ade Hapsari Lestarini • 20 June 2025 19:05

St. Petersburg: Perusahaan alat rumah tangga, Modena, membuka peluang kolaborasi strategis antara Indonesia dan Rusia melalui kerja sama Mologiz, bisnis logistik di bawah Modena Group, dengan Delo Group, perusahaan logistik Rusia. Keduanya bekerja sama untuk proyek pengembangan pelabuhan di Indonesia.

Inisiatif ini turut disampaikan oleh Executive Vice President Modena Michael Jizhar, yang hadir sebagai pembicara di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Kamis, 19 Juni 2025. Michael menekankan pentingnya membuka ruang kerja sama ekonomi yang lebih luas antara kedua negara.

"Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mempererat hubungan dagang antarnegara, membuka pasar baru, dan memperkuat integrasi rantai pasok global yang saling menguntungkan. Indonesia adalah negara dengan semangat kolaboratif yang tinggi. Kami, pelaku usaha dan korporasi di Indonesia yang sangat terbuka untuk menjalin kemitraan strategis dengan Rusia," ujar Michael, dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 Juni 2025.

Dengan dukungan Russian Export Center (REC), Mologiz dan Delo Group sepakat menjajaki proyek pengembangan pelabuhan laut dalam dan infrastruktur logistik di Indonesia. Langkah selanjutnya adalah merampungkan detail proyek dengan tujuan penandatanganan perjanjian yang bersifat mengikat secara hukum.


Bisnis logistik di bawah Modena Group, Mologiz, bekerja sama dengan perusahaan logistik Rusia Delo Group. Foto: dok Modena Group.

 

Baca juga: Kerja Sama RI-Rusia Diyakini Bisa Bikin Otot Ekonomi Indonesia Makin 'Strong'
 

Kemitraan lintas sektor


Delo Group akan berkontribusi melalui keahlian profesional dan sumber daya teknis. Sementara Mologiz akan fokus pada keterlibatan dengan mitra lokal di Indonesia. Kolaborasi ini juga menjadi salah satu contoh konkret dari visi yang disampaikan Michael dalam forum SPIEF. Ia menekankan pentingnya membangun kemitraan lintas sektor yang adaptif terhadap kebutuhan pasar global, khususnya Asia Tenggara.

Menurut Michael, agar produk dan layanan Rusia dapat diterima secara luas di Indonesia, dibutuhkan pendekatan yang fleksibel serta aksesibilitas yang tinggi. Ia mencontohkan kesuksesan Tiongkok dalam menjangkau pasar global melalui kombinasi efisiensi dan penetrasi budaya.
 
Lebih lanjut, Michael menyampaikan kerja sama Indonesia–Rusia tak hanya terbatas di sektor industri konvensional. Ia juga menekankan potensi besar di sektor kreatif dan budaya.

"Banyak orang di Asia Tenggara sangat tertarik dengan budaya Rusia. Salah satu contohnya adalah kartun Masha and the Bear yang sangat populer di sini. Rusia sebetulnya punya modal budaya yang kuat, tinggal bagaimana mereka lebih aktif mempromosikannya ke luar negeri, terutama di Asia," ujar Michael.

Partisipasi Modena dalam forum ini memperkuat komitmen grup dalam mendorong kolaborasi lintas negara dan memperluas peran Indonesia dalam ekosistem ekonomi global yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)