Bahlil Serahkan Belasan Proyek Hilirisasi Senilai Rp618 Triliun ke Danantara

Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia bersama CEO Danantara Rosan Roeslani. Foto: MI/Insi Nantika Jelita.

Bahlil Serahkan Belasan Proyek Hilirisasi Senilai Rp618 Triliun ke Danantara

Insi Nantika Jelita • 22 July 2025 15:55

Jakarta: Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia menyampaikan terdapat 18 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional yang siap digarap investor. Total nilai investasi dari proyek-proyek ini mencapai USD38,69 miliar atau setara dengan Rp618,3 triliun.
 
Saat ini proyek tersebut dalam tahap pra-kelayakan atau feasibility study (pra-FS). Pengembangan dan penyempurnaannya akan dilanjutkan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), lembaga investasi negara (Sovereign Wealth Fund/SWF) yang dipimpin oleh Rosan Roeslani.
 
"Jadi, memang ini belum sempurna. Namanya pra FS, untuk penyempurnaan Kita serahkan kepada Danantara untuk melakukan penyempurnaan," tutur Bahlil dalam Penyerahan Dokumen Pra Studi Kelayakan Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional di Jakarta, Selasa, 22 Juli 2025.
 
Bahlil yang sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu menegaskan proses menuju kesiapan proyek ini telah melalui tahapan panjang, mulai dari diskusi intensif, kajian mendalam, hingga verifikasi langsung ke lapangan.
 
Dari total 18 proyek tersebut, terbagi atas delapan proyek di sektor mineral, dua proyek transisi energi, dua proyek ketahanan energi, tiga proyek pertanian, dan tiga proyek lainnya di berbagai sektor strategis. Ia juga menyebut proyek-proyek ini berpotensi menciptakan sekitar 300 ribu lapangan kerja baru.
 

Baca juga: Danantara Minta Bantuan Kemenlu Tarik Investasi Asing
 

Percaya Danantara bisa sempurnakan dengan baik

 
Bahlil menyampaikan keyakinannya terhadap peran strategis Danantara dalam mendukung proyek-proyek prioritas. "Saya yakin Danantara di bawah kepemimpinan Pak Rosan akan mampu menyempurnakan proyek-proyek ini dengan baik," ucap dia.
 
Namun, di satu sisi ia mengatakan proyek-proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional dapat digarap investor swasta.
 
Selanjutnya, kerja sama antara Satgas Hilirisasi dan Danantara akan difokuskan pada berbagai aspek krusial, seperti skema pembiayaan dan skala prioritas proyek, penetapan model bisnis dan pelaku usaha, penyelesaian persoalan lahan, serta mitigasi dampak sosial dan lingkungan, penetapan lokasi dan kesiapan pelaksanaan hingga groundbreaking.
 
"Tim Satgas (Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi) dan Danantara akan berkolaborasi untuk memastikan seluruh aspek tersebut berjalan lancar, termasuk dalam penyelesaian izin dan regulasi," kata Politikus Partai Golkar itu.


(Ilustrasi. Foto: dok Kementerian ESDM)
 

Genjot pertumbuhan ekonomi nasional

 
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani berpandangan percepatan implementasi 18 proyek prioritas ini akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan berkualitas.
 
"Proyek prioritas hilirisasi akan punya dampak yang sangat positif dengan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi nasional," ucap dia.
 
Rosan menegaskan pembiayaan proyek bersifat terbuka dan fleksibel, tidak hanya berasal dari Danantara, namun juga bisa melalui kerja sama dengan BUMN maupun sektor swasta nasional dan internasional. Hal ini juga membuka peluang adopsi teknologi terbaik dunia, yang saat ini mungkin dikuasai oleh mitra asing.
 
Dalam empat bulan terakhir, Rosan mengatakan Danantara berhasil menghimpun dana sebesar USD17 miliar. Ini terbagi atas USD7 miliar dari kerja sama dengan Sovereign Wealth Fund asing, seperti dari Qatar, CIC (China Investment Corporation), Kolaborasi dengan RDIF (Russia Direct Investment Fund. Lalu, USD10 miliar dari pinjaman 12 bank internasional melalui fasilitas revolving loan, tanpa jaminan aset.
 
"Investasi yang dilakukan tetap berorientasi pada return yang jelas, dengan standar tata kelola dan seleksi yang ketat," tegas Rosan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)