Ilustrasi penembakan artileri. (Facebook / Komando Militer Thailand Wilayah II)
Riza Aslam Khaeron • 26 July 2025 14:07
Bangkok: Pemerintah Thailand menuduh Kamboja sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden jatuhnya peluru artileri salah sasaran atau 'nyasar' ke wilayah Laos di tengah memanasnya konflik perbatasan antara kedua negara. Tudingan ini muncul setelah peluru artileri yang berasal dari baku tembak antara pasukan Thailand dan Kamboja dilaporkan menghantam area sipil dan militer di Provinsi Champasak, Laos, pada Kamis, 24 Juli 2025.
Melansir Khaosod, Komando Militer Thailand Wilayah II mengeluarkan pernyataan resmi pada 26 Juli 2025 yang menyebut bahwa peluru yang menghantam Laos bukan berasal dari senjata milik Thailand.
"Setelah dilakukan penyelidikan dan koordinasi dengan pihak Laos, disimpulkan bahwa peluru tersebut bukan berasal dari militer Thailand, melainkan berasal dari tembakan balik musuh yang sedang bertempur dengan pasukan Thailand," tulis pernyataan Komando Militer Thailand Wilayah II di facebook.
Pihak militer Thailand juga menekankan bahwa mereka sangat berhati-hati dalam penggunaan senjata pendukung agar tidak mengenai sasaran non-militer.
Melansir The Nation, beberapa saat setelah Komando Militer Thailand Wilayah II membuka suara, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suvaree juga memberikan pernyataan, mengutuk keras Kamboja atas dugaan penembakan artileri ke Laos dan situs kuno.
Winthai menyebut bahwa pasukan Kamboja telah berulang kali menggunakan senjata jarak jauh terhadap target sipil dan nonmiliter dalam dua hari terakhir, termasuk situs sejarah.
"Jika bukan disengaja, tidak mungkin peluru bisa menyimpang sejauh itu," ujarnya. Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk "bermain di luar aturan" dan bukan cerminan dari seorang prajurit kesatria.
Dalam insiden tersebut, dilaporkan setidaknya 10 peluru artileri menghantam wilayah Laos. Mengutip pernyataan militer Laos yang tertuang dalam dokumen resmi bertanggal 25 Juli 2025 dan ditandatangani oleh Singkham Phonedeth, peluru-peluru tersebut menyebabkan kerusakan rumah warga dan fasilitas publik di perbatasan Champasak.
Tidak ada korban jiwa, tetapi situasi sempat menimbulkan kepanikan di kalangan penduduk lokal.
Sementara itu, bentrokan bersenjata di garis depan masih terus berlanjut. Menurut laporan Khaosod lainnya, militer Kamboja memulai serangan artileri di kawasan Phu Makheua pada pukul 03.00 dini hari waktu setempat, sehari setelah pasukan Thailand merebut kawasan tersebut.
Baca Juga: 10 Peluru Artileri dari Konflik Thailand-Kamboja Dilaporkan Hantam Laos |