Ini Permasalahan yang Bikin Ekonomi RI Susah Keluar dari Pertumbuhan 5%

Jakarta: Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Telisa Aulia Falianty menyampaikan faktor regulasi dan kualitas institusi Indonesia yang masih kurang baik menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa tumbuh lebih di atas lima persen.
 
"Jadi kendala kita selalu adalah ketidakpastian regulasi, regulasi yang berubah-ubah. Proses konsultasi publiknya juga kurang dan kualitas institusi juga kurang," ucap Telisa di acara Launching Policy Brief yang digelar di Jakarta, dikutip Selasa, 18 Maret 2025.
 
Ia juga menyoroti soal Indonesia yang ingin menjadi hub finansial keuangan dengan membentuk lembaga keuangan seperti Danantara, Family Office, dan lain sebagainya.
 
"Padahal kita belajar semua hub finansial keuangan, regulasi, tata kelola dan kualitas institusinya itu harus bagus. Nah ini yang jadi PR kita, jadi kita dengan segala cita-cita kita menuju Indonesia Emas dan lain sebagainya itu tentu harus didukung oleh regulasi dan institusi yang baik," terang dia.
 

Baca juga: Demi Ekonomi Tumbuh 8%, Peran UMKM Terus Digenjot

(Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Telisa Aulia Falianty (tengah). Foto: MI/Naufal Zuhdi)
 

Tiru Arab Saudi dan UEA

 
Oleh karena itu, Telisa berharap agar pemerintah bisa belajar dari negara lain untuk menerapkan regulasi dan kualitas institusi yang baik sebagai upaya untuk mendorong perkembangan pasar keuangan yang lebih baik di Indonesia.
 
"Jadi kita coba studi banding dengan negara lain, yaitu misalkan Arab Saudi dan UEA (Uni Emirat Arab), mereka kan memang sudah mengembangkan pasar keuangan syariah dan mengembangkan sukuknya," tutur dia.
 
"Dan Dubai itu kita tahu kita kan belajar juga nih sama Dubai untuk family office-nya, mereka memang menjadi pusat keuangan syariah global dengan mengembangkan kebijakan-kebijakan yang transparan dan mendukung kolaborasi internasional," tambah Telisa menjelaskan.