Trump Resmi Cabut Sanksi Suriah, Buka Jalan untuk Hubungan dengan Israel

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan presiden interim Suriah Ahmed al-Sharaa. (Anadolu Agency)

Trump Resmi Cabut Sanksi Suriah, Buka Jalan untuk Hubungan dengan Israel

Willy Haryono • 1 July 2025 06:41

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi mencabut sanksi terhadap Suriah pada Senin, 30 Juni, membuka jalan bagi integrasi kembali negara tersebut ke dalam ekonomi global di tengah tanda-tanda kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel.

Langkah ini mengikuti keputusan Trump di bulan Mei untuk mencabut sebagian besar sanksi terhadap Suriah, merespons permintaan dari Arab Saudi dan Turki setelah Ahmed al-Sharaa—mantan gerilyawan Islamis—mengakhiri kekuasaan selama setengah abad oleh keluarga Assad.

Dalam perintah eksekutifnya, Trump mengakhiri status “darurat nasional” yang telah diberlakukan sejak 2004 dan menjadi dasar pemberlakuan sanksi luas terhadap Suriah, termasuk terhadap lembaga-lembaga negara seperti bank sentral.

“Ini adalah upaya untuk mendorong dan mendukung jalan Suriah menuju stabilitas dan perdamaian,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, kepada para wartawan, dikutip dari France 24, Selasa, 1 Juli 2025.

Brad Smith, pejabat Kementerian Keuangan AS yang menangani sanksi, mengatakan pencabutan sanksi ini “akan mengakhiri isolasi negara tersebut dari sistem keuangan internasional, membuka peluang bagi perdagangan global dan menarik investasi dari negara-negara tetangga serta dari Amerika Serikat sendiri.”

Dalam dokumen resmi yang dirilis Gedung Putih, disebutkan bahwa Suriah telah “bertransformasi” sejak tumbangnya Assad, termasuk melalui “langkah-langkah positif yang diambil oleh pemerintah baru di bawah kepemimpinan Presiden Ahmed al-Sharaa.”

Meski demikian, sanksi terhadap unsur-unsur rezim lama, termasuk mantan presiden Bashar al-Assad yang melarikan diri ke Rusia akhir tahun lalu, tetap diberlakukan.

Menteri Luar Negeri Suriah Assaad al-Shibani menyebut pencabutan sanksi ini sebagai “titik balik besar.”

“Dengan diangkatnya hambatan utama bagi pemulihan ekonomi, pintu-pintu yang telah lama dinantikan kini terbuka untuk rekonstruksi dan pembangunan,” tulis al-Shibani di platform X.

Ia juga menyebut bahwa langkah ini menciptakan kondisi “untuk kembalinya para pengungsi Suriah secara bermartabat ke tanah air mereka.”

Suriah baru-baru ini juga melaksanakan transfer elektronik pertamanya melalui sistem perbankan internasional sejak negara itu terjerumus dalam perang saudara pada 2011.

Baca juga:  AS-Turki Sepakat Dukung Suriah yang Damai dan Stabil

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)