Puluhan Ribu Warga Turki Protes Penangkapan Massal Kelompok Oposisi

Unjuk rasa di Istabul, Juli 2025. (Anka News Agency)

Puluhan Ribu Warga Turki Protes Penangkapan Massal Kelompok Oposisi

Riza Aslam Khaeron • 2 July 2025 12:55

Istanbul: Lebih dari 10 ribu orang mengikuti unjuk rasa oposisi di depan Balai Kota Istanbul pada Selasa, 1 Juli 2025. Aksi ini digelar untuk menandai 100 hari penahanan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu, yang disebut para pengunjuk rasa sebagai korban penahanan bermotif politik.

Melansir Barrons, massa memadati kawasan Sarachane setelah polisi Turki sebelumnya menangkap lebih dari 120 orang yang terkait dengan Balai Kota Izmir, basis kuat oposisi, dalam operasi anti-korupsi yang dinilai bermuatan politis.

Penangkapan ini mengikuti pola yang sama seperti operasi pada 19 Maret 2025 di Istanbul, yang menyebabkan ratusan orang ditangkap, termasuk Imamoglu.

Gelombang protes besar sudah terjadi sejak penangkapan Imamoglu pada 19 Mei 2025. Ribuan orang turun ke jalan setiap malam selama seminggu, memicu bentrokan dengan polisi dan penangkapan hampir 2.000 orang, termasuk banyak mahasiswa dan jurnalis.

Demonstrasi menyebar ke berbagai kota, menjadikan ini kerusuhan jalanan terburuk di Turki selama lebih dari satu dekade.

Unjuk rasa kali ini dipimpin langsung oleh Ketua Partai Rakyat Republik (CHP), Ozgur Ozel, yang menyerukan perlawanan terhadap represi politik.

"Hari ini, kita semua bersama di tempat segalanya bermula... perjuangan ini adalah melawan fasisme, ini adalah perjuangan demi kebebasan," ujar Ozgur Ozel, dikutip dari Barrons, 2 Juli 2025.
 

Baca Juga:
Turki Panas! Ratusan Ribu Warga Turun ke Jalan Bela Rival Erdogan

Ozel juga menyinggung upaya pemerintah menghapus citra Imamoglu dari baliho dan materi publikasi di seluruh kota Istanbul, menyebut bahwa upaya pemerintah tersebut menandakan adanya "rasa takut" dalam pemerintahan terhadap Imamoglu.

"Kalian takut pada poster Wali Kota Ekrem, brosurnya, fotonya, dan suaranya. Tapi rasa takut itu sia-sia di hadapan takdir. Kalian akan pergi. Ekrem Imamoglu akan menjadi presiden," ujar Ozgur Ozel, dikutip dari Barrons, 2 Juli 2025.

Aksi unjuk rasa di Istanbul dipicu juga oleh penangkapan massal yang terjadi di Izmir, kota basis oposisi, pada pagi hari yang sama. Lebih dari 120 orang ditangkap, termasuk mantan wali kota dan pejabat senior. 

Wakil Ketua CHP, Murat Bakan, menilai penangkapan tersebut bermuatan politis.

"Penangkapan subuh ini bukan kebutuhan hukum, tetapi pilihan politik yang jelas. Orang-orang ini setiap hari berada di ruang publik. Jika dipanggil untuk bersaksi, mereka pasti datang," ujar Bakan, dikutip dari Barrons, 2 Juli 2025.

Jaksa penuntut umum Izmir telah mengeluarkan surat penangkapan untuk total 157 orang. Penangkapan massal ini adalah yang terbaru dari serangkaian manuver hukum yang menargetkan CHP setelah oposisi menang telak dalam pemilihan lokal tahun lalu dan kini terus naik dalam jajak pendapat.

Di sisi lain, kasus hukum terhadap CHP terus bergulir. Pada Senin, pengadilan di Ankara mulai mengadili kasus dugaan pembelian suara saat pemilihan pimpinan partai tahun 2023. Kasus ini bisa membatalkan terpilihnya Ozgur Ozel, yang selama protes besar di Maret menjadi ikon perlawanan oposisi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)