Cegah Korban Massal Warga Sipil, Militer Sudan Tarik Pasukan dari El-Fasher

Pasukan Rapid Support Forces (RSF) di Khartoum, Sudan. Foto: EFE-EPA

Cegah Korban Massal Warga Sipil, Militer Sudan Tarik Pasukan dari El-Fasher

Fajar Nugraha • 28 October 2025 16:16

Darfur: Kepala militer Sudan sekaligus Ketua Dewan Kedaulatan Transisi, Abdel Fattah al-Burhan, mengumumkan bahwa militer memutuskan menarik pasukannya dari El-Fasher, ibu kota wilayah Darfur Utara, guna mencegah penghancuran dan pembunuhan sistematis terhadap warga sipil oleh pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Pernyataan itu disampaikan Burhan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional pada Senin, 27 Oktober 2025.

Burhan menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah para pemimpin militer dan keamanan di El-Fasher menilai situasi di lapangan.

“Semua orang mengikuti apa yang terjadi di El-Fasher,” ucap Burhan, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa 28 Oktober 2025.

“Pimpinan di sana, termasuk komite keamanan, menyimpulkan bahwa mereka harus meninggalkan kota karena adanya penghancuran sistematis dan pembunuhan terhadap warga sipil,” imbuh Burhan.

Ia menambahkan bahwa langkah itu diusulkan oleh komando militer di wilayah tersebut dan disetujui oleh pimpinan pusat untuk memindahkan pasukan ke area yang lebih aman.

Menurut Burhan, keputusan penarikan pasukan itu diambil demi menyelamatkan warga yang tersisa serta mencegah kehancuran lebih lanjut.

“Ini adalah salah satu fase operasi militer yang dipaksakan kepada kita sebagai rakyat Sudan,” ujar Burhan.

“Kami selalu menegaskan bahwa rakyat Sudan akan menang, dan Angkatan Bersenjata Sudan akan berjaya,” tambah Burhan.

Hingga kini, pihak RSF belum memberikan tanggapan atas pernyataan Burhan tersebut.

Pertempuran antara militer Sudan dan RSF masih terus berkecamuk di El-Fasher sejak Minggu, 26 Oktober 2025. Kota tersebut memiliki posisi strategis dan berfungsi sebagai pusat operasi kemanusiaan bagi lima negara bagian di wilayah Darfur. Bentrokan sengit telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir setelah RSF melancarkan serangan dari berbagai arah untuk merebut kendali atas kota tersebut.

RSF diketahui telah mengepung El-Fasher sejak 10 Mei 2024. Konflik antara militer dan pasukan paramiliter itu sendiri telah terjadi sejak April 2023, menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi dari rumah mereka. Situasi kemanusiaan di wilayah Darfur kini disebut semakin memburuk akibat eskalasi kekerasan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.


(Keysa Qanita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)