Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan
Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di sejumlah titik rawan. Wilayah di sempadan sungai menjadi fokus utama dalam mitigasi bencana banjir dan longsor.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan seluruh perangkat daerah terkait telah dikerahkan untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan terjadi. Banjir dan longsor pun menghantui Kota Bandung terutama di wilayah sempadan sungai yang dipadati pemukiman.
"Cuaca ekstrem bagaimanapun juga menjadi perhatian besar. Alhamdulillah, kita sudah punya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sehingga kita akan bersama-sama memastikan bahwa warga Bandung bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem yang luas," ujar Farhan di Hotel Horison Bandung, Rabu, 12 November 2025.
Farhan menuturkan, Pemkot Bandung memprioritaskan pengawasan di wilayah-wilayah dengan risiko tinggi, terutama kawasan sempadan sungai yang kerap terdampak banjir dan pergerakan tanah. Menurut Farhan, kolaborasi lintas instansi menjadi kunci dalam upaya mitigasi dan penanganan cepat ketika bencana terjadi.
"Terutama untuk daerah-daerah yang dikenal dengan risiko tinggi, itu biasanya yang ada di sempadan sungai. Semua sempadan sungai itu risikonya tinggi, jadi kita awasi betul melalui DSDABM, BPBD, dan DPKP," beber Farhan.
Terdapat puluhan titik di Kota Bandung yang kini masuk dalam pengawasan intensif
pemerintah daerah. Farhan memastikan monitoring dilakukan secara berkelanjutan, terutama di kawasan yang memiliki riwayat banjir dan tanah longsor.
"Ya, banyak (titik yang diawasi). Kita pastikan semuanya dalam pantauan agar penanganan bisa cepat ketika ada tanda-tanda potensi bencana," tegas Farhan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan
Farhan mengimbau warga agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca, salah satunya dengan tidak membuang sampah ke sungai. Warga pun diajak untuk segera melapor ke pihak berwenang apabila menemukan tanda-tanda bahaya di lingkungan sekitar.
"Pemerintah juga tengah menyiapkan langkah mitigasi tambahan melalui perbaikan drainase dan peningkatan kesiapsiagaan di tingkat kelurahan," ungkap Farhan.