Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 18 February 2025 14:01
Kairo: Mesir sedang mengembangkan rencana untuk membangun kembali Gaza tanpa memaksa warga Palestina keluar dari jalur tersebut. Ini merupakan tanggapan Mesir terhadap usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin mengosongkan wilayah tersebut sehingga Negeri Paman Sam dapat mengambil alih.
Surat kabar Al-Ahram yang dikelola pemerintah Mesir mengatakan usulan Kairo menyerukan pembentukan "daerah aman" di Gaza, tempat warga Palestina dapat tinggal di saat perusahaan konstruksi Mesir dan internasional memindahkan serta merehabilitasi infrastruktur di kantong terkepung tersebut.
Mengutip dari TIME, Selasa, 18 Februari 2025, Mesir telah membahas rencana ini dengan diplomat Eropa serta dengan Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, menurut dua pejabat Mesir dan diplomat Arab dan Barat. Mereka juga membahas cara mendanai rekonstruksi, termasuk konferensi internasional tentang pembangunan kembali Gaza, kata salah satu pejabat Mesir dan seorang diplomat Arab.
Para pejabat dan diplomat berbicara dengan syarat anonim karena usulan tersebut masih dinegosiasikan.
Usulan dari Mesir muncul setelah kegemparan internasional atas seruan Trump merelokasi penduduk Palestina dari Gaza yang berjumlah sekitar 2 juta jiwa. Trump mengatakan AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan membangunnya kembali menjadi "Riviera Timur Tengah," meski warga Palestina tidak akan diizinkan kembali.
Warga Palestina secara luas mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan tanah air mereka, sementara Mesir, Yordania—yang didukung oleh Arab Saudi—telah menolak seruan Trump agar mereka menerima penduduk Gaza.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia secara luas mengatakan bahwa rencana Trump merupakan pengusiran paksa, yang berpotensi dianggap sebagai kejahatan perang.
Negara-negara Eropa juga sebagian besar mengecam rencana Trump. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memuji gagasan tersebut dan mengatakan Israel sedang bersiap untuk menerapkannya.
Baca juga: Menteri Israel: Hamas Harus Tinggalkan Gaza dan Serahkan Senjata