Berbicara Lewat Telepon, Trump Sebut Putin Setuju Berunding Akhiri Perang

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Donald Trump sempat melakukan pertemuan. Foto: The White House

Berbicara Lewat Telepon, Trump Sebut Putin Setuju Berunding Akhiri Perang

Fajar Nugraha • 13 February 2025 06:20

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Rabu bahwa ia berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui panggilan telepon yang panjang. Dia mengatakan, Presiden Rusia tersebut setuju untuk memulai perundingan guna mengakhiri perang di Ukraina.

Rusia memulai invasi besar-besarannya ke Ukraina pada bulan Februari 2022.

Apa yang dibahas dalam panggilan telepon Trump-Putin?


Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump mengatakan bahwa ia berbicara dengan Putin tidak hanya tentang Ukraina, tetapi juga "Timur Tengah, Energi, Kecerdasan Buatan, kekuatan Dolar, dan berbagai topik lainnya."

"Tetapi pertama-tama, seperti yang telah kita sepakati bersama, kita ingin menghentikan jutaan kematian yang terjadi dalam perang dengan Rusia dan Ukraina," kata Trump, seperti dikutip dari DW, Kamis 13 Februari 2025.

Sebagian besar perkiraan internasional, termasuk yang dikeluarkan oleh Kongres AS pada bulan Agustus lalu, menyebutkan jumlah korban tewas jauh lebih rendah. Rusia tidak mempublikasikan angka korban pasukan, sementara Ukraina mengatakan seminggu yang lalu bahwa lebih dari 45.000 tentaranya telah tewas.

"Kami sepakat untuk bekerja sama, sangat erat, termasuk saling mengunjungi negara masing-masing," kata Trump.

"Kami juga sepakat agar tim kami masing-masing segera memulai negosiasi, dan kami akan mulai dengan menghubungi Presiden Zelensky, dari Ukraina, untuk memberitahunya tentang pembicaraan tersebut, sesuatu yang akan saya lakukan sekarang,” ujar Trump.

Trump mengatakan Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, dan Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff akan memimpin negosiasi dari pihak AS. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengonfirmasi panggilan telepon Trump-Putin dan mengatakan Putin bersedia menjadi tuan rumah bagi perwakilan AS di Rusia untuk membahas konflik Ukraina.

"Putin dan Trump juga sepakat untuk melanjutkan kontak pribadi, termasuk menyelenggarakan pertemuan pribadi," kata Peskov, seraya mencatat bahwa Putin telah mengundang Trump ke Moskow. Beberapa jam setelah panggilan telepon tersebut, Trump mengatakan bahwa ia dan Putin akan bertemu di Arab Saudi.

Ia mengatakan kepada wartawan bahwa selain rencana agar ia dan Putin saling mengunjungi, mereka "mungkin" akan bertemu pertama kali di Arab Saudi. Presiden mengatakan tanggalnya belum ditetapkan tetapi akan ditetapkan dalam "waktu dekat."

Zelensky mengatakan panggilan telepon yang 'bermakna' dilakukan dengan Trump Kepresidenan Ukraina kemudian mengatakan bahwa panggilan telepon yang "bermakna" telah dilakukan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

"Kami telah lama berbicara tentang peluang untuk mencapai perdamaian, membahas kesiapan kami untuk bekerja sama di tingkat tim, dan kemampuan teknologi Ukraina — termasuk pesawat nirawak dan industri canggih lainnya," kata Zelensky dalam sebuah unggahan di X.

"Saya berterima kasih kepada Presiden Trump atas minatnya pada apa yang dapat kita capai bersama,” ujar Zelensky.

Trump juga mengomentari panggilan telepon ini secara daring, dengan mengatakan bahwa Zelenskyy, "seperti Presiden Putin, ingin menciptakan PERDAMAIAN." Ia mencatat pembicaraan yang akan datang selama akhir pekan antara Zelensky, Wakil Presiden JD Vance, dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio di Konferensi Keamanan Munich.

Panggilan telepon itu dilakukan setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan bahwa Ukraina mendapatkan kembali wilayahnya sebelum 2014 adalah "tujuan yang tidak realistis." Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada tahun 2014.

Hegseth juga mengatakan bahwa AS tidak yakin bahwa keanggotaan NATO untuk Ukraina merupakan "hasil yang realistis" dari penyelesaian untuk mengakhiri perang.

Zelensky diperkirakan akan bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance di Konferensi Keamanan Munich pada hari Jumat untuk membahas konflik Ukraina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)