Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Utang nasional bukan lagi sekadar isu fiskal, tapi telah menjadi indikator krusial yang menentukan stabilitas ekonomi dan politik suatu negara. Dalam situasi global yang dinamis, hampir semua negara memiliki utang—baik untuk mendanai pembangunan, menjaga stabilitas, maupun menanggulangi krisis. Namun, saat utang membengkak jauh melampaui kapasitas ekonomi suatu negara, risiko yang dihadapi juga kian besar.
Seperti individu atau perusahaan yang menggunakan kredit untuk bertahan atau berkembang, pemerintah juga sering mengambil pinjaman untuk menopang kebijakan fiskal mereka. Pinjaman itu bisa berasal dari lembaga keuangan internasional, negara lain, hingga investor melalui surat utang negara. Ketika pinjaman tersebut tidak dikelola dengan bijak, beban bunga dan cicilan pokok bisa menjadi jerat panjang yang mengganggu keseimbangan anggaran negara.
Ukuran utang nasional umumnya diukur dalam dua cara: jumlah utang dalam nominal dolar dan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Metode kedua dinilai lebih adil karena mencerminkan seberapa besar beban utang dibandingkan kemampuan ekonomi suatu negara. Artinya, negara dengan ekonomi besar seperti Amerika Serikat bisa memiliki utang besar secara nominal namun tetap berada dalam zona aman secara rasio.
Berdasarkan data terbaru yang dikutip dari world population review, Senin, 12 Mei 2025, berikut ini sepuluh negara dengan rasio utang terhadap PDB tertinggi di dunia. Negara-negara ini dianggap memiliki tingkat utang yang sangat tinggi dibandingkan kapasitas ekonominya:
1. Lebanon – 357,69?ri PDB
Lebanon berada di posisi teratas dengan rasio utang yang sangat mencengangkan. Lebih dari tiga kali lipat ukuran ekonominya, utang Lebanon dipicu oleh krisis ekonomi berlarut-larut, korupsi sistemik, dan ketidakstabilan politik yang memperparah beban fiskal negara tersebut.
Baca juga:
Perang Tarif Memperburuk Tingkat Utang, IMF: Negara di Dunia Bakal Gemar 'Ngutang'!
2. Jepang – 256,3?ri PDB
Sebagai negara maju dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia, Jepang tetap menjadi salah satu negara dengan utang tertinggi secara rasio. Kombinasi dari populasi menua, pengeluaran sosial tinggi, dan kebijakan moneter ekspansif membuat Jepang terus mengandalkan utang domestik untuk membiayai anggaran negaranya.
3. Sudan – 189,6?ri PDB
Sudan mengalami beban utang yang berat akibat konflik berkepanjangan, ketidakstabilan pemerintahan, serta lemahnya institusi ekonomi. Kondisi ini diperparah oleh sanksi ekonomi dan minimnya sumber daya untuk membayar utang luar negeri.
4. Eritrea – 179,66?ri PDB
Negara kecil di Afrika Timur ini memiliki rasio utang tinggi yang berasal dari pengeluaran militer dan proyek pembangunan infrastruktur tanpa pendanaan jangka panjang yang memadai. Transparansi fiskal Eritrea pun menjadi sorotan berbagai lembaga internasional.
5. Singapura – 174,84?ri PDB
Meski masuk daftar negara dengan rasio utang tinggi, Singapura merupakan pengecualian menarik. Negara ini meminjam bukan karena defisit, melainkan sebagai instrumen kebijakan fiskal. Sebagian besar utang digunakan untuk investasi jangka panjang dan dikelola dengan sangat ketat oleh lembaga keuangan negara.
6. Yunani – 163,9?ri PDB
Yunani adalah contoh klasik krisis utang di zona Euro. Setelah bailout bertahun-tahun dari Uni Eropa dan IMF, beban utang Yunani masih sangat tinggi. Meski demikian, reformasi fiskal yang ketat dan dukungan internasional membantu stabilisasi dalam beberapa tahun terakhir.
7. Argentina – 155,41?ri PDB
Argentina menghadapi krisis ekonomi berulang, inflasi tinggi, dan kepercayaan pasar yang rendah. Semua faktor ini membuat negara Amerika Selatan ini terus mengalami kesulitan membayar utangnya, bahkan beberapa kali mengalami gagal bayar (default).
8. Italia – 134,8?ri PDB
Sebagai negara dengan ekonomi besar di Uni Eropa, Italia terus berjuang dengan tingkat utang yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang lambat dan ketergantungan pada pembiayaan publik membuat posisi fiskal Italia rentan terhadap gejolak ekonomi global.
9. Venezuela – 133,61?ri PDB
Negara ini terperosok dalam krisis multidimensi: hiperinflasi, devaluasi mata uang, dan kehancuran institusi. Utang Venezuela membengkak akibat kebijakan populis dan penurunan tajam pendapatan dari ekspor minyak.
10. Tanjung Verde – 124,03?ri PDB
Sebagai negara kepulauan kecil di Afrika Barat, Tanjung Verde menghadapi tantangan struktural yang besar. Ketergantungan pada pariwisata dan bantuan luar negeri menjadikan utangnya sangat tinggi dibandingkan skala ekonominya yang kecil.
Di Mana Posisi Indonesia?
Indonesia tidak masuk dalam daftar 10 besar negara dengan rasio utang tertinggi. Berdasarkan data Kementerian Keuangan per akhir 2024, rasio utang Indonesia masih berada di bawah 40?ri PDB. Angka ini dinilai aman menurut batas yang ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara, yakni maksimal 60?ri PDB.
Namun, sejumlah ekonom tetap mengingatkan pentingnya menjaga kualitas belanja, efisiensi program subsidi, serta memperkuat penerimaan negara agar utang tetap terkendali dan berkelanjutan