Nyaris Tak Ada Nama Baru, Jabatan Wali Kota di Jakarta Hanya Berpindah Tangan

Gubernur Jakarta Pramono Anung/Metro TV/Siti

Nyaris Tak Ada Nama Baru, Jabatan Wali Kota di Jakarta Hanya Berpindah Tangan

M Rodhi Aulia • 8 May 2025 13:07

Jakarta: Provinsi Daerah Khusus Jakarta, kota megapolitan dengan dinamika politik dan birokrasi yang tinggi, kembali menunjukkan pola lama dalam penunjukan pemimpinnya. Dalam pelantikan pejabat baru oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung pada Rabu, 7 Mei 2025, tidak tampak wajah baru di kursi strategis wali kota maupun bupati. Yang terjadi justru sebaliknya: nama-nama lama kembali mengisi posisi penting, hanya berganti wilayah tugas.

Rotasi ini memperlihatkan bahwa birokrasi Jakarta masih sangat bergantung pada sosok-sosok yang telah lama berkecimpung dalam lingkungan Pemprov DKI. Empat pimpinan wilayah baru yang dilantik—tiga wali kota dan satu bupati—bukanlah tokoh baru. Mereka telah malang melintang dalam jabatan serupa, hanya berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain.

Fenomena ini semakin menegaskan minimnya regenerasi dalam kepemimpinan di tingkat kota administratif Jakarta. Tidak ada kejutan, tidak ada pendatang baru dari luar sistem, dan tidak ada tokoh muda yang muncul dari bawah. Yang ada justru pergeseran nama-nama lama ke pos-pos baru.

Baca juga: Belum 6 Bulan, Pramono Lantik 59 Pejabat Eselon II Jakarta

Gubernur Pramono menyampaikan bahwa pelantikan 59 pejabat ini diharapkan bisa “membawa penyegaran” dan meningkatkan kualitas pelayanan. Namun, publik pun bertanya-tanya, bagaimana mungkin ada penyegaran jika orang-orangnya adalah wajah lama dengan riwayat jabatan yang hanya berputar-putar?

4 Nama Lama yang Hanya Berpindah Posisi

1. M. Anwar – Dari Wali Kota Jakarta Timur ke Wali Kota Jakarta Selatan

M. Anwar resmi menggantikan Munjirin sebagai Wali Kota Jakarta Selatan. Sebelumnya, Anwar menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Timur selama 6 tahun (2018–2024). Sebelum itu, ia pernah menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Timur dan Wakil Bupati Kepulauan Seribu. Dalam 26 tahun kariernya di Pemprov DKI, Anwar tak pernah keluar dari jalur birokrasi struktural. Kini, ia kembali menjabat wali kota—hanya berpindah kota.

M. Anwar dipercaya menjadi Wali Kota Jakarta Selatan, menggantikan Munjirin.

2. Munjirin – Dari Wali Kota Jakarta Selatan ke Wali Kota Jakarta Timur

Munjirin, yang kini menempati posisi Anwar sebelumnya, justru menempuh jalur sebaliknya. Ia sebelumnya adalah Wali Kota Jakarta Selatan (2021–2024). Kini, ia dilantik menjadi Wali Kota Jakarta Timur. Kariernya juga terbilang mapan dalam birokrasi, dari lurah hingga kepala suku dinas.

Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Selatan (2021–2024), Munjirin pernah menjadi Sekretaris Kota Jakarta Selatan.

3. Hendra Hidayat – Dari Wali Kota Jakarta Barat ke Wali Kota Jakarta Utara

Hendra Hidayat merupakan figur yang juga sudah dikenal publik birokrasi DKI. Ia menjabat Wali Kota Jakarta Barat pada 2023–2024, dan kini berpindah ke Jakarta Utara. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Wali Kota Jakarta Timur (2020–2023).

Sebelum menjabat Wali Kota Jakarta Utara, Hendra menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Barat (2023–2024).

4. M. Fadjar Churniawan – Dari Wakil Bupati ke Bupati Kepulauan Seribu

Fadjar adalah satu-satunya nama yang naik satu tingkat, dari Wakil Bupati menjadi Bupati Kepulauan Seribu. Namun, tetap saja, ia bukan nama baru. Kariernya panjang di Jakarta Selatan, dan tiga tahun terakhir ia sudah berada di Kepulauan Seribu sebagai wakil.

M. Fadjar Churniawan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati di Kepulauan Seribu (2021–2024).

Rotasi birokrasi ini memperlihatkan sebuah ironi: jabatan tinggi di tingkat kota Jakarta seolah hanya berpindah tangan di antara segelintir nama lama. Penyegaran yang diharapkan belum tentu sejalan dengan semangat regenerasi atau inovasi, sebab yang muncul tetap aktor lama di panggung yang berbeda.

Apakah Jakarta memang kekurangan figur baru untuk memimpin?

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Rodhi Aulia)