Lokasi musala ambruk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo bersih dan rata dengan tanah. Dokumentasi/ BNPB
Amaluddin • 8 October 2025 09:50
Surabaya: Pakar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merekomendasikan agar tiga bangunan di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, dikosongkan sementara. Langkah ini diminta dilakukan sebelum ada hasil evaluasi teknis, terkait kelayakan struktur bangunan pasca ambruknya musala pada Senin, 29 September 2025 lalu.
Pakar bangunan dari ITS, Ahmad Basshofi Habieb, mengatakan tim telah melakukan diskusi dan peninjauan langsung di lapangan untuk menilai kondisi bangunan yang mengelilingi area musala yang roboh. Dari hasil pengamatan sementara, ada tiga gedung yang dinilai perlu dikosongkan karena berpotensi mengalami penurunan kekuatan struktur.
"Kami merekomendasikan agar bangunan di sekitar area musala yang ambruk dikosongkan sementara, sambil menunggu hasil evaluasi tim teknis,” kata Basshofi, Rabu, 8 Oktober 2025.
Menurutnya, keputusan tersebut didasarkan pada dua alasan utama. Pertama, tiga bangunan itu diduga ikut terdampak getaran hebat ketika musala roboh, yang bisa mengganggu stabilitas struktur. Kedua, tim ITS menemukan bahwa bangunan di kawasan ponpes tersebut memiliki ketidakberaturan bentuk dan dimensi antar lantai.
"Secara teknis, kami menemukan bangunan dengan ketidakberaturan atau irregular structure. Artinya, luasan antar lantai berbeda dan tidak simetris. Ada bangunan yang melebar ke atas, di mana dasar bangunannya justru lebih kecil dibandingkan lantai di atasnya,” jelas Basshofi.