Skema Penanganan Jenazah, Polda Jatim Siagakan RS Bhayangkara Porong dan Surabaya

Sidoarjo: Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Timur menyiapkan skema tambahan penanganan jenazah korban musibah ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Porong dan RS Bhayangkara Surabaya disiagakan, untuk antisipasi jenazah jika melebihi kapasitas Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo.

"Jadi, kami sudah menyiapkan Rumah Sakit Bhayangkara Polri di Surabaya. Kalau jumlahnya lebih banyak, RS Bhayangkara Porong juga sudah kami perintahkan untuk siaga penuh,” kata Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Khusnan Marzuki, Kamis, 2 Oktober 2025.

Khusnan menjelaskan, RS Bhayangkara memiliki fasilitas ruang pendingin, serta pengalaman menangani tragedi besar. Termasuk identifikasi korban jatuhnya pesawat Air Asia beberapa tahun lalu.

Selain fasilitas rumah sakit, lanjut Khusnan, Biddokkes Polda Jatim juga membentuk tim khusus penanganan korban bencana ini. 

“Setiap fase itu ada dua tim. Tapi jika dibutuhkan lebih, bisa ditambah hingga delapan tim. Satu tim minimal terdiri dari empat personel,” ujar Khusnan.

Hingga Kamis sore ini, belum ada tambahan korban baru yang berhasil dievakuasi. Data terakhir pada Rabu malam, tercatat ada tujuh korban sudah ditemukan, dengan rincian dua meninggal dunia dan lima korban lainnya selamat.

Tragedi ambruknya musala ponpes Al Khoziny masih menyisakan duka mendalam, sekaligus memunculkan harapan tipis agar masih ada korban yang bisa ditemukan dalam kondisi hidup sebelum masa golden time benar-benar berakhir pada pukul 16.00 WIB hari ini.