Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 27 April 2025 11:21
Ramallah: Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada hari Sabtu kemarin menunjuk seorang ajudan dan orang kepercayaannya yang sudah lama sebagai wakil presiden barunya. Ini adalah langkah besar bagi pemimpin yang sudah tua itu untuk menunjuk calon penerusnya.
Mengutip dari PBS News, Minggu, 27 April 2025, pengangkatan Hussein al-Sheikh sebagai wakil presiden Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) tidak menjamin dia akan menjadi presiden Otoritas Palestina berikutnya.
Namun, hal itu menjadikannya calon terdepan di antara politisi lama di partai Fatah, yang mungkin dapat menggantikan Abbas yang sudah berusia 89 tahun.
Langkah tersebut diyakini tidak akan meningkatkan citra Fatah di antara banyak warga Palestina sebagai gerakan tertutup yang tidak berhubungan dengan masyarakat umum.
Abbas berharap dapat memainkan peran utama di Gaza pascaperang. Dia telah mendapat tekanan dari sekutu Barat dan Arab untuk merehabilitasi Otoritas Palestina, yang memiliki otonomi terbatas di beberapa bagian Tepi Barat. Ia telah mengumumkan serangkaian reformasi dalam beberapa bulan terakhir, dan minggu lalu gerakan Fatah-nya menyetujui posisi baru wakil presiden PLO.
PLO adalah perwakilan rakyat Palestina yang diakui secara internasional dan mengawasi Otoritas Palestina yang didukung Barat. Abbas telah memimpin kedua entitas tersebut selama dua dekade.
Berdasarkan keputusan pekan lalu, wakil presiden baru, yang berasal dari komite eksekutif PLO yang beranggotakan 16 orang, akan menggantikan Abbas dalam kapasitas sementara jika presiden meninggal atau tidak mampu lagi menjalankan tugasnya.
Itu akan menjadikannya calon terdepan untuk menggantikan Abbas secara permanen, meski tidak menjaminnya. Komite eksekutif PLO perlu menyetujui pengangkatan itu, dan badan tersebut diisi oleh politisi veteran yang melihat diri mereka sebagai pesaing yang layak.
Baca juga: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Desak Hamas Serahkan Senjata