Kenapa Paus Fransiskus Tidak Dikuburkan di Vatikan? Ini Alasannya

Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma (ANSA)

Kenapa Paus Fransiskus Tidak Dikuburkan di Vatikan? Ini Alasannya

Riza Aslam Khaeron • 26 April 2025 14:53

Jakarta; Kematian Paus Fransiskus pada Senin Paskah, 21 April 2025, telah menggemparkan dunia. Salah satu keputusan yang paling mengejutkan adalah keinginannya untuk tidak dimakamkan di Vatikan.

Melansir CNN, Sabtu, 26 April 2025, Paus Fransiskus memilih dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di pusat kota Roma, bukan di Gua Vatikan di bawah Basilika Santo Petrus seperti tradisi paus sebelumnya. Keputusan ini memecah tradisi lebih dari satu abad. Berikut penjelasannya.
 

Kedekatan Pribadi Paus Fransiskus dengan Santa Maria Maggiore

Dalam surat wasiatnya, Paus Fransiskus mengungkapkan permintaan agar dimakamkan secara sederhana.

"Makam harus di dalam tanah; sederhana, tanpa dekorasi khusus dan dengan hanya tulisan: Franciscus," ujar Paus Fransiskus dalam surat wasiatnya yang dirilis Vatikan, dikutip dari CNN, Sabtu, 26 April 2025. Ia juga menulis bahwa biaya pemakamannya akan ditanggung "oleh seorang dermawan".

Upacara pemakaman Paus Fransiskus tetap digelar di Lapangan Santo Petrus, namun jenazahnya akan dibawa ke Santa Maria Maggiore untuk dikebumikan. Gereja tersebut, selain menjadi salah satu basilika utama di Roma, juga merupakan tempat yang memiliki ikatan batin mendalam bagi Paus.

Pilihan lokasi pemakaman ini tidak terlepas dari hubungan emosional yang dalam antara Paus Fransiskus dengan Basilika Santa Maria Maggiore. Mengutip CNN, Paus Fransiskus sering mengunjungi basilika ini sebelum dan sesudah perjalanan apostolik luar negeri, serta setelah masa perawatan di rumah sakit, untuk berdoa di depan ikon Salus Populi Romani.

Ikon ini dipercaya oleh Fransiskus sebagai pelindung perjalanan kerasulan, sejalan dengan tradisi Jesuit.

Basilika ini juga merupakan tempat pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus pada hari penuh pertamanya sebagai Paus pada 2013. Setelah dirawat di rumah sakit terakhir kalinya sebelum wafat, ia kembali ke basilika ini untuk meletakkan bunga di depan ikon Maria tersebut.

"Saya ingin dimakamkan di Santa Maria Maggiore, karena saya memiliki devosi besar terhadap tempat ini," tegas Paus Frasiskus ?dalam wawancara pada Desember 2023, melansir CNN, Sabtu, 26 April 2025.

Fransiskus juga menyiapkan tempat pemakamannya sendiri di basilika tersebut dan mengungkapkan bahwa ia turut mereformasi ritual pemakaman paus menjadi lebih sederhana,

"Saya akan menjadi yang pertama menggunakan ritual baru ini," ujarnya sambil tersenyum.
 
Baca Juga:
Hormati Paus Fransiskus, Sejumlah Ahli Usulkan Program Konversi Utang Negara-negara Miskin
 

Makna Spesial Santa Maria Maggiore

Kebanyakan paus modern dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus. Namun, Paus Fransiskus akan menjadi paus pertama dalam lebih dari satu abad yang memilih tempat peristirahatan di luar Vatikan. Paus terakhir yang tidak dimakamkan di Santo Petrus adalah Paus Leo XIII, yang wafat pada 1903 dan dimakamkan di Basilika San Giovanni in Laterano.

Sebelumnya, tujuh paus memang pernah dimakamkan di Santa Maria Maggiore, namun semua itu terjadi berabad-abad lalu. Paus terakhir yang dimakamkan di sana adalah Paus Clement IX pada tahun 1669.

Basilika Santa Maria Maggiore adalah salah satu dari empat basilika utama di Roma, berdiri megah di Bukit Esquiline di pusat kota Roma. Melansir CNN Basilika ini memiliki langit-langit berlapis kayu berlapis emas, dan mosaik kunonya memantulkan cahaya alami dari jendela tinggi di nave.

Basilika ini juga memiliki menara lonceng tertinggi di Roma, mencapai 246 kaki, dan terletak di titik tertinggi kota. Dikenal pula dengan tradisi "Keajaiban Salju," yakni legenda turunnya salju pada musim panas di tahun 358 yang menandai lokasi pembangunan gereja tersebut.

Hari-hari setelah kematian Paus Fransiskus, ribuan orang memadati basilika ini, bukan hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk merasakan atmosfer emosional di tempat yang sangat dicintai mendiang Paus.

Suasana penuh haru tercipta di antara karya seni megah dan pilar-pilar marmer, dengan misa dibuka oleh musik brass dan suara organ yang cerah, memperingati kehidupan seorang Paus yang hidup sederhana namun penuh makna.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)