Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat memeluk salah satu pelajar yang telah mengikuti pendidikan berkarakter bela negara untuk dikembalikan kepada keluarga.
Roni Kurniawan • 20 May 2025 11:15
Bandung: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengembalikan 273 para pelajar yang telah diberikan mengikuti pendidikan berkarakter bela negara di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha Purwakarta dan Rindam III/Siliwangi di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, selama dua pekan.
Pelepasan tersebut dilakukan usai apel Hari Kebangkitan Bangsa yang melibatkan para pejalar tersebut di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa, 20 Mei 2025.
Para pelajar tersebut, dijemput langsung oleh masing-masing orang tua sebagai tanda selesainya mengikuti pendidikan karakter sebagai salah satu upaya untuk merubah perilaku.
Dedi Mulyadi mengaku sangat terharu ketika anak-anak yang selama dua pekan mengikuti pendidikan karakter kembali bertemu dengan orang tuanya. Hal itu diakui Dedi, sebuah bentuk untuk membangun hubungan antara negara dengan warga tanpa harus dipersulit dengan berbagai aturan administrasi.
"Ya gimana, ini kan urusannya urusan rasa ya, urusan hati, urusan cinta, siapa sih yang tidak terharu orang tua bertemu anaknya saat anaknya sudah berubah. Ini adalah rasa, karena untuk itu saya sampaikan apa yang saya lakukan, dasarnya hati. Jadi membangun hubungan negara dengan rakyat, pemimpin dengan rakyat, itu urusan rasa, bukan urusan-urusan administrasi kenegaraan," ujar Dedi Mulyadi di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 20 Mei 2025.
Dedi menuturkan, pelepasan anak-anak tersebut yang dinilai telah melakukan perubahan menjadi lebih baik merupakan jawaban dari keragukan berbagai pihak atas program yang dicetuskannya. Dedi pun mengaku program pendidikan berkarakter akan terus dilanjutkan usai gelombang pertama selesai dilaksanakan.
"Jadi ini salah satu bukti bahwa semua orang, bukan semua orang ya, banyak orang meragukan apa yang dilakukan oleh Pemprov Jabar, tetapi akhirnya waktu yang menjawab. Ini program, ini kan angkatan pertama setelah itu mereka melewati pendidikan nanti dua mingguan selama setahun ya, karena persiapan minat dan bakat kemudian setelah itu nanti ada angkatan baru," bebernya.
Mantan Bupati Purwakarta ini berharap, anak-anak yang telah mendapatkan ilmu dalam program tersebut bisa meneruskan pola hidup yang lebih baik saat kembali bersama keluarga.
"Saya doakan semoga nanti bisa jadi TNI, jadi Polisi, ASN, petani dan tentunya menjadi orang yang bermanfaat," ungkap Dedi.