Ilustrasi. Foto: dok Istimewa.
Pasokan BBM untuk Genset Jadi Kunci agar Layanan Vital Tetap Berjalan Pascabencana
Husen Miftahudin • 23 December 2025 16:21
Jakarta: Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka menekankan pentingnya kelancaran penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) darurat untuk menopang operasional genset pada instalasi darurat di wilayah terdampak bencana Aceh. Menurut dia, pasokan BBM untuk genset menjadi kunci agar layanan vital tetap berjalan selama proses pemulihan pascabencana masih berlangsung secara bertahap.
Ia menjelaskan kerusakan infrastruktur dan keterbatasan akses membuat penyaluran BBM, khususnya untuk kebutuhan operasional genset, menghadapi tantangan serius. Dalam situasi tersebut, genset darurat menjadi penopang utama operasional berbagai instalasi darurat di wilayah terdampak.
"Ini instalasi darurat, khususnya untuk layanan kesehatan. Salah satu prioritas penting yang tidak boleh terhenti," ujar Rieke mengutip akun media sosial pribadinya, Selasa, 23 Desember 2025.
Rieke menegaskan keberlangsungan operasional instalasi darurat sepenuhnya bergantung pada pasokan BBM yang stabil dan berkelanjutan untuk genset. Tanpa kepastian distribusi, layanan vital berisiko terhenti di tengah kondisi darurat.
Ia menjelaskan, kebutuhan BBM untuk genset darurat tersebar di sejumlah wilayah Aceh, meliputi Banda Aceh, Sigli, Lhokseumawe, Langsa, Meulaboh, dan Subulussalam. Seluruh titik tersebut membutuhkan penyaluran BBM yang terukur dan berkesinambungan selama pemulihan pascabencana masih berlangsung.
"Ini bukan soal urusan personal atau kelembagaan. Ini persoalan penyelamatan para korban bencana. Karena itu, data dan keputusan harus berbasis kondisi riil di lapangan," ujarnya.
Atas dasar itu, Rieke mendorong Pertamina Patra Niaga untuk memastikan penyaluran BBM bagi kebutuhan genset darurat di Aceh berjalan lancar dan tidak terhambat. “Saatnya semua pihak bergandengan tangan agar instalasi darurat tetap menyala dan masyarakat terlindungi," terang Rieke.
| Baca juga: Hampir Sebulan Banjir Sumatra, Begini Kondisi di Aceh dan Sumut |

(Ilustrasi. Foto: dok Istimewa)
Pasokan BBM masih langka
Sementara itu di lapangan, kondisi darurat distribusi BBM juga dirasakan masyarakat di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Pascabencana banjir dan tanah longsor, sejumlah akses jalan utama terputus sehingga pasokan BBM mengalami kelangkaan, terutama di wilayah pedalaman yang hingga kini masih sulit dijangkau.
Sejak beberapa hari terakhir warga harus antre panjang di SPBU dan kios pengecer BBM. Bahkan, sebagian masyarakat terpaksa membeli BBM dengan harga jauh di atas normal, mencapai Rp20 ribu per liter, akibat distribusi yang terhambat oleh kerusakan jalan dan jembatan yang belum sepenuhnya pulih.
Tokoh pemuda Gayo Lues Kamsah Galus menilai kelangkaan BBM di tengah situasi darurat bencana menjadi persoalan krusial yang perlu segera ditangani pemerintah. Menurut dia, BBM bukan sekadar kebutuhan kendaraan, tetapi penopang utama roda ekonomi dan layanan kemanusiaan.
"BBM ini urat nadi kehidupan. Saat bencana, justru kebutuhan meningkat untuk evakuasi, logistik, hingga aktivitas ekonomi warga. Kalau BBM langka, semuanya macet," kata Kamsah.
Selain itu, Kamsah juga mengingatkan agar pengawasan diperketat untuk mencegah penimbunan dan permainan harga di tingkat pengecer. Ia menilai praktik tersebut justru memperparah penderitaan masyarakat yang sedang berjuang bangkit dari dampak banjir dan longsor.
"Jangan ada yang cari untung di atas penderitaan rakyat. Aparat harus turun, awasi, dan tindak tegas," pinta dia.