Konflik Yaman kembali memanas di akhir pekan terakhir Desember 2025. (Anadolu Agency)
Indonesia Prihatin atas Ketegangan di Yaman, Serukan Semua Pihak Menahan Diri
Willy Haryono • 28 December 2025 09:22
Jakarta: Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan keamanan di Yaman, menyusul laporan bentrokan dan tudingan serangan udara di wilayah Hadhramaut dan Al-Mahra.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui akun resmi Kementerian Luar Negeri RI di platform X, Sabtu, 27 Desember 2025, Indonesia menegaskan terus memantau perkembangan situasi di Yaman dengan seksama.
“Indonesia mengikuti dengan seksama perkembangan situasi di Republik Yaman, termasuk di Hadramout dan Al-Mahra, serta menyampaikan keprihatinan terhadap meningkatnya ketegangan yang berpotensi memperburuk kondisi keamanan dan menambah penderitaan rakyat Yaman,” demikian pernyataan Kemlu RI.
Indonesia menyerukan kepada seluruh pihak yang terlibat konflik untuk menahan diri, menghentikan eskalasi, serta menghindari tindakan sepihak yang dapat mengganggu stabilitas. Dalam konteks tersebut, Indonesia juga mencatat dan mengapresiasi upaya Arab Saudi dan negara-negara terkait dalam meredakan ketegangan di Yaman.
“Indonesia mencatat dan mengapresiasi upaya Kerajaan Arab Saudi serta negara-negara terkait, bersama para pemangku kepentingan di Yaman untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas,” lanjut pernyataan tersebut.
Pemerintah Indonesia menegaskan kembali pentingnya penyelesaian damai konflik Yaman melalui dialog politik yang inklusif dan komprehensif, di bawah koordinasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Indonesia juga menekankan bahwa proses tersebut harus sejalan dengan prinsip penghormatan terhadap kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial Yaman.
Pernyataan Indonesia muncul di tengah kekhawatiran internasional terhadap potensi eskalasi baru di Yaman, setelah kelompok separatis Southern Transitional Council (STC) yang didukung Uni Emirat Arab menuduh Arab Saudi melancarkan serangan udara ke posisi mereka di Hadhramaut. Tuduhan tersebut muncul sehari setelah Riyadh mendesak kelompok separatis menarik pasukan dari wilayah yang baru mereka kuasai.
Konflik Yaman telah berlangsung lebih dari satu dekade sejak kelompok Houthi menguasai ibu kota Sanaa pada 2014 dan memicu intervensi koalisi pimpinan Arab Saudi pada 2015. Meski intensitas pertempuran menurun sejak gencatan senjata yang dimediasi PBB pada 2022, dinamika terbaru di wilayah selatan kembali menimbulkan kekhawatiran akan fragmentasi dan ketidakstabilan berkepanjangan.
Indonesia secara konsisten menyuarakan dukungan terhadap upaya perdamaian di Yaman serta perlindungan warga sipil, sejalan dengan posisi politik luar negeri bebas aktif dan komitmen terhadap stabilitas kawasan Timur Tengah.
Baca juga: Konflik Yaman Memanas, Arab Saudi Dituding Serang Posisi Separatis