Negosiasi Utang Whoosh, Danantara Ajak Purbaya

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

Negosiasi Utang Whoosh, Danantara Ajak Purbaya

Eko Nordiansyah • 26 November 2025 12:48

Tangerang Selatan: CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Rosan Perkasa Roeslani memberikan sinyal mengajak Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam negosiasi utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh di Tiongkok pada Desember 2025 ini.

“Secepatnya, insya Allah (pada Desember),” kata Rosan saat ditemui di Tangerang Selatan, Banten, dikutip dari Antara, Rabu, 26 November 2025.

Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan pihaknya telah menjalin komunikasi intens dengan Menkeu Purbaya dan mempersiapkan proposal matang terkait restrukturisasi utang Whoosh kepada Tiongkok.

“Kita komunikasi terus dengan beliau, dengan Pak Purbaya. Kita duduk dan kita juga sedang memastikan bahwa nanti kita ke Tiongkok-nya, kita sudah matang proposal ke Tiongkok-nya,” ujar dia.

Rosan yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut mengatakan Indonesia akan mengirimkan tim khusus lebih awal sebelum ia dan Purbaya bertolak ke Negeri Tirai Bambu.

“Kita tentunya akan kirim tim advance dulu untuk bicara dengan tim dari Tiongkok. Tapi nanti gong-nya (negosiasi utang Whoosh), mungkin saya dengan Pak Purbaya,” kata Rosan pula.

Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengungkapkan pihaknya mengajak Menkeu Purbaya dalam upaya negosiasi utang kereta cepat Whoosh dengan China.

“Iya, dong (diajak). Pak Purbaya kan Menteri Keuangan. Dia tentu akan masuk di sana,” ujar Pandu di sela-sela Antara Business Forum di Jakarta, Rabu, 19 November 2025.
 



(Ilustrasi. Foto: Dok KCIC)

Purbaya ikut arahan Presiden Prabowo

Sementara, Menkeu Purbaya menyatakan akan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penyelesaian utang proyek Whoosh.

Menurut Purbaya, pembahasan saat ini cenderung mengarah pada pembagian peran bersama antara pemerintah dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Dalam konteks itu, Kemenkeu bakal menanggung bagian proyek infrastruktur, seperti jalan maupun rel. Sedangkan bagian lain, seperti urusan rolling stock, bukan menjadi tanggungan Kemenkeu.

Namun, Purbaya mengatakan, belum ada keputusan final terhadap pembahasan itu.

Selain itu, dalam rencana penyelesaian ini, Danantara akan fokus pada aspek operasional Whoosh agar layanan transportasi ini semakin optimal, efisien, dan mampu menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta-Bandung dan sekitarnya.

Sementara itu, pemerintah akan berperan dalam pengelolaan dan penguatan infrastruktur yang mendukung jalannya layanan kereta cepat tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)