Jet Tempur Kizilelma Cetak Rekor Dunia Penerbangan

Turki kembangkan jet tempu nirawak Kizilelma. Foto: Anadolu

Jet Tempur Kizilelma Cetak Rekor Dunia Penerbangan

Fajar Nugraha • 2 December 2025 11:31

Istanbul: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakan pada Senin, 1 Desember, bahwa jet tempur tak berawak Turki, Kizilelma, telah mencetak rekor dunia dalam sejarah penerbangan akhir pekan ini. Erdogan menegaskan, bahwa negaranya saat ini mengalami dinamisme serupa di seluruh bidang.

Pengembang Kizilelma, Baykar, pada hari Minggu melaporkan, bahwa pesawat temput tak berawak tersebut mencapai tonggak sejarah baru setelah berhasil menyerang pesawat target bertenaga jet, menggunakan rudal udara ke udara jarah jauh (beyond-visual-range/BVR).

Erdogan setelah pertemuan Kabinet di ibu kota Ankaran mengatakan, Turki telah meningkatkan pendapatan nasionalnya dari USD238 miliar pada tahun 2002, menjadi USD1,5 triliun saat ini, dan menargetkan USD1,9 triliun pada tahun 2028.

Walaupun menghadapi berbagai kendala, Erdogan menegaskan, bahwa keanggotaan penuh Uni Eropa (EU) tetap menjadi priortias strategis Turki, seraya mengenang pertemuan dengan Paus Leo XIV dan delegasinya di Ankara pada 27 November. Ia juga mengatakan, bahwa mereka membahas isu penting bersama, seperti serangan Israel terhadap masjid, sekolah, rumah sakit, dan gereja di Gaza.

Erdogan mengatakan, Turki menghargai sikap berprinsip mendiang Paus Fransiskus maupun Paus Leo XIV mengenai Palestina, seraya menegaskan, bahwa Turki dalam menjaga gencatan senjata, akan memastikan bantuan kemanusiaan mencapai Gaza, dan melindungi status quo historis Yerusalem.

Erdogan juga menyinggung ancaman yang dihadapi yang dihadapi institusi keluarga serta menekankan pentingnya Alliance of Civilizations yang didukung PBB, menyatukan 160 negara anggota untuk menangani isu Islamofobia yang meningkat di Barat.

Mengacu pada serangan terhadap dua kapal tanker komersial di Laut Hitam, Erdogan memperingatkan, bahwa perang Ukraina tampaknya telah mencapai tingkat yang mengancam keselamatan navigasi di Laut Hitam. Ia menegaskan, penargetan kapal dagang di Zona Eksklusif (ZEE) Turki, mengisyaratkan eskalasi yang mengkhawatirkan.

Erdogan mengatakan, Ankara tidak dapat memaafkan serangan di ZEE-nya yang mengancam navigasi, kehidupan, dan keselamatan lingkungan. Ia menambahkan, Turki mengikuti dengan cermat upaya diplomatik terbaru untuk mengakhiri perang dan secara konsisten menekankan kesiapannya untuk berkontribusi kapan pun diperlukan.

Erdogan juga mengumumkan, bahwa ia menerima kunjungan Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, pada hari yang sama dengan kedua pemimpin membahas peluang kerja sama yang luas. Ia mengumumkan, bahwa Hyundai akan mulai memproduksi kendaraan listrik sepenuhnya di pabriknya, Izmit, provinsi Kocaeli.

Erdogan menambahkan, bahwa Turki dan Korea Selatan juga memajukan proyek bersama dan membahas tentang pembangkit listrik tenaga nuklir dengan penandatanganan nota kesepakatan baru antara Korea Electric Power Corporation (KEPCO) dan Perusahaan Energi Nuklir Turki.

Ia juga akan membagikan penilaiannya mengenai KTT G-20 yang diselenggarakan Afrika Selatan, pada pertemuan kelompok partainya, seraya menyajikan tinjauan singkat mengenai hubungan Turki dengan benua Afrika yang telah maju selama 23 tahun terakhir.

(Kelvin Yurcel)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)