Thailand Klaim Rebut Situs Kuno Kuil Ta Krabey dari Kamboja

Foto terduga pasukan Thailand kuasai Kuil Ta Krabey. (Thai PBS)

Thailand Klaim Rebut Situs Kuno Kuil Ta Krabey dari Kamboja

Riza Aslam Khaeron • 16 December 2025 09:46

Bangkok: Militer Thailand mengklaim telah merebut kembali sebuah kompleks candi kuno di perbatasan, Kuil Ta Kwai atau Ta Krabey.

Melansir Thai PBS, klaim itu disampaikan pada Senin, 15 Desember 2025, ketika Mayor Jenderal Winthai Suvaree mengatakan pasukan Thailand "berhasil merebut kembali kendali" atas candi tersebut di Distrik Phanom Dong Rak, Provinsi Surin, meskipun situasi di lapangan masih labil.

Berdasarkan Thai PBS, pasukan dari Second Army Region Thailand berhasil mendorong tentara Kamboja keluar dari kompleks candi Ta Kwai dan mengamankan area tersebut pada Senin pagi. Sejumlah titik strategis di sekitar candi—termasuk Bukit 350 dan posisi tinggi lainnya—masih dalam operasi aktif seiring dijalankannya taktik militer Thailand.

Mayor Jenderal Winthai menyebut respons Kamboja sebagai rangkaian serangan terus-menerus untuk merebut kembali posisi yang telah direbut.

"Pihak Kamboja merespons dengan melancarkan serangan terus-menerus menggunakan semua jenis senjata, dengan tujuan menghancurkan posisi Thailand dan merebut kembali wilayah yang hilang," ujarnya. Ia menambahkan, "Situasi tetap tidak stabil dan membutuhkan kewaspadaan tinggi dalam setiap operasi."

Mengutip Thai PBS, Panglima Angkatan Darat Thailand, Jenderal Pana Klaewplodtuk, memantau langsung operasi dan memerintahkan seluruh unit untuk bertindak dengan hati-hati demi meminimalkan korban dan mencegah kerugian yang tidak perlu.
 

Baca Juga:
Rusia Bantah Tuduhan Tentara Bayaran Mereka Terlibat dengan Kamboja

Beredarnya rekaman video pada hari yang sama memperlihatkan tentara Thailand mengibarkan bendera nasional di atas Kuil Ta Kwai dan menyanyikan lagu kebangsaan setelah menguasai kembali lokasi.

Masih berdasarkan Thai PBS, Kuil Ta Kwai disebut sebagai situs bersejarah penting yang menjadi titik konflik sejak bentrokan antara pasukan Thailand dan Kamboja pada 24–28 Juli 2025. Seketika konflik meletus, pihak Kamboja dengan cepat menempatkan pasukan di candi tersebut.

Kedua negara mengklaim candi tersebut sebagai bagian dari negara mereka. 

Usai menempatkan pasukan, Kamboja mengambil langkah hukum dengan mengajukan surat resmi kepada Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menyelesaikan empat sengketa perbatasan yang belum terselesaikan dengan Thailand, termasuk Kuil Ta Krabey.

Setelah tercapainya gencatan senjata pada 29 Juli 2025, pasukan Kamboja dituduh oleh Thailand membangun basis militer di dalam candi—yang dinilai Thailand sebagai pelanggaran terhadap Konvensi Den Haag 1954 tentang Perlindungan Benda Budaya dalam Konflik Bersenjata.

Gelombang bentrokan kedua pecah pada 7 Desember 2025, ketika pasukan Thailand mencoba merebut kembali situs tersebut. Serangan balasan Kamboja dengan roket BM21, artileri, dan senjata ringan pada 9 Desember 2025 menyebabkan kerusakan pada struktur atas candi, sebelum pasukan Thailand akhirnya mendapatkan kembali akses pada 15 Desember 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Arga Sumantri)