BP Taskin Gandeng Kostrad Dukung Dapur MBG di Wilayah Terpencil

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko. Foto: Metrotvnews.com/Al Abrar.

BP Taskin Gandeng Kostrad Dukung Dapur MBG di Wilayah Terpencil

Al Abrar • 14 August 2025 15:11

Jakarta: Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menyiapkan jaringan kooperasi untuk menggarap dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh pelajar tetap mendapat akses makanan bergizi, meski jumlah siswa di wilayah tersebut tidak memenuhi syarat teknis pendirian dapur sesuai juknis BGN.

Wakil Kepala BP Taskin Nanik S Deyang, mencontohkan pengalaman di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang harus menyeberang laut ke sebuah pulau dengan jumlah siswa hanya 119 orang. Padahal, berdasarkan petunjuk teknis BGN, pembangunan dapur hanya dilakukan jika mampu melayani 3.000–3.500 porsi.

"Kalau mengikuti juknis, dapur di sana tidak mungkin dibangun. Artinya, anak-anak di wilayah ini tidak akan dapat makan bergizi gratis. Karena itu, BP Taskin bekerja sama dengan BGN menyiapkan kooperasi untuk membuka dapur-dapur khusus di daerah terpencil, termiskin, dan terluar," kata Nanik, Kamis, 14 Agustus 2025.

Ia juga menyoroti kondisi serupa di Ponorogo, Jawa Timur. Di salah satu kecamatan pegunungan, jumlah siswa tidak sampai 500 orang, sehingga pembangunan dapur MBG tidak masuk kriteria.


Ilustrasi Program Makan Bergizi Gratis. Foto: dok MGN.
 

Baca juga: BP Taskin: Koperasi Merah Putih, MBG, dan Sekolah Rakyat Buka Jutaan Lapangan Kerja
 

Memanfaatkan dapur milik Kostrad


Nanik menambahkan, persoalan serupa juga terjadi di wilayah-wilayah perbatasan, seperti perbatasan dengan Malaysia dan Papua Nugini, yang jumlah sekolahnya sedikit dan lokasinya sulit dijangkau. Untuk mengatasinya, BP Taskin akan memanfaatkan dapur milik Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

"Kita kemarin sudah membahas ini, mungkin minggu depan akan kita tanda tangani. BP Taskin bekerja sama dengan Kostrad untuk menggunakan dapur-dapur Kostrad, terutama di wilayah perbatasan dan daerah konflik seperti di Papua. Kenapa Kostrad? Karena mereka memiliki pos teritorial yang sudah dilengkapi dapur, jadi kita tidak perlu membangun dapur baru," jelas Nanik.

Menurut dia, solusi melalui kooperasi seperti Koperasi Merah Putih dan sinergi dengan Kostrad sangat strategis. "Kalau ini sudah berjalan, dari 80 ribu desa yang ada, semua bisa terjangkau. Tidak ada lagi anak yang terlewat dari program MBG hanya karena jumlah siswanya kecil," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)