Ilustrasi. Foto: Medcom.
M Rodhi Aulia • 12 March 2025 22:51
Jakarta: Kebijakan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) 100% yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto berhasil mendorong sentimen positif di pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat signifikan, mencatat kenaikan 119,19 poin atau 1,82% ke level 6.665,04 pada perdagangan Rabu, 12 Maret 2025, dikutip dari laman RTI.
Sejak sesi pembukaan, IHSG sudah menunjukkan tren positif dengan pergerakan di rentang 6.566,2 hingga titik tertingginya di 6.665,04. Penguatan ini menempatkan IHSG sebagai salah satu indeks dengan kinerja terbaik di kawasan Asia pada hari tersebut.
Di bursa Asia, pergerakan pasar cenderung bervariasi. Indeks KOSPI melonjak 1,47%, Strait Times Singapore naik 0,19%, Shenzhen Composite China menguat 0,13%, dan NIKKEI 225 Jepang bertambah 0,07%. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong turun 0,76%, CSI 300 (China) melemah 0,36%, dan S&P SENSEX India turun 0,1%.
Baca juga: Melejit 1,82%, IHSG Akhirnya Raup Cuan Banyak Hari Ini
Kebijakan pencairan THR yang diumumkan Prabowo pada Selasa, 11 Maret 2025, diyakini menjadi katalis utama bagi optimisme pasar. Sesuai dengan peraturan yang telah ditandatangani dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.11 Tahun 2025, THR akan diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), TNI-Polri, hakim, serta pensiunan.
Pencairannya dijadwalkan paling lambat pada 17 Maret 2025. Dalam pengumumannya, Prabowo memastikan bahwa tunjangan kinerja (tukin) dalam THR akan diberikan secara penuh.
"Tukin itu 100%, pemberiannya diingatkan Menteri Keuangan 100%," ujar Prabowo.
Selain bagi ASN pusat, Prabowo juga menegaskan bahwa ASN daerah akan mendapatkan THR dengan skema yang sama, bergantung pada kemampuan anggaran pemerintah daerah masing-masing. Sementara bagi para pensiunan, THR akan diberikan dalam bentuk uang pensiun bulanan.
Pengumuman ini langsung disambut positif oleh pelaku pasar. Kenaikan IHSG mencerminkan kepercayaan investor terhadap daya beli masyarakat yang diperkirakan meningkat menjelang Lebaran, seiring dengan pencairan THR yang lebih besar. Lonjakan konsumsi rumah tangga akibat kebijakan ini juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini.