Ilustrasi polusi udara. Foto: MI/Usman Iskandar.
Anggi Tondi Martaon • 11 October 2025 07:26
Jakarta: Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu pagi masuk kategori tidak sehat. Kualitas udara Ibu Kota menduduki peringkat ke-15 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.20 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 112. Angka tersebut masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 40 mikrogram per meter kubik.
Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif. Sebab, dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta. Masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan.
Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker. Kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.
Sedangkan kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Ilustrasi polusi udara. Foto: MI/Usman Iskandar.
Kemudian, kategori sedang,yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Delhi (India) di angka 191, urutan kedua Lahore (Pakistan) di angka 170, dan urutan ketiga Kolkata (India) di angka 167.
Urutan keempat Ho Chi Minh City (Vietnam) di angka 165. Urutan kelima Milano (Italia) di angka 162.