TNI bakal Ubah SOP Peledakan Amunisi Tak Layak Pakai

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Metrotvnews.com/Fachri

TNI bakal Ubah SOP Peledakan Amunisi Tak Layak Pakai

Fachri Audhia Hafiez • 26 May 2025 17:24

Jakarta: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bakal mengubah standar opersional prosedur (SOP) peledakan amunisi sudah tak layak pakai atau expired. Sebab, risiko peledakan amunisi expired sangat besar.

"Amunisi yang sudah expired itu memang mudah meledak, ini perlu kehati-hatian, SOP-nya nanti akan kita ubah," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.

Dia menekankan perubahan SOP ini penting demi keamanan prajurit yang memusnahkan amunisi expired tersebut. Sehingga tak ada lagi korban jiwa seperti peristiwa ledakan amunisi tak layak pakai di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Kita koreksi ke dalam, mudah-mudahan ke depan itu (korban jiwa akibat ledakan amunisi) tidak terjadi," ujar dia.
 

Baca Juga: 

Cegah Kejadian Berulang, TNI Dinilai Perlu Adopsi Alat Pemusnah Amunisi Berbasis Teknologi

 

Peledakan di Garut Sesuai SOP

Panglima menjelaskan peledakan amunisi tak layak pakai di Garut sebenarnya sudah sesuai SOP. Kegiatan ini sudah dilaporkan kepada kodam, Mabes TNI, hingga Kementerian Pertahanan.

Prajurit yang ditugaskan dalam peledakan dan lokasinya juga sudah disiapkan. Lokasi peledakan tersebut bahkan jauh dari perkampungan warga sipil.

"Biasanya amunisi atau detonator yang sudah expired, dia sensitif terhadap gesekan atau cahaya. Sehingga mudah menimbulkan ledakan," ucap dia.

Terkait adanya warga sipil yang menjadi korban, dia menegaskan proses peledakan amunisi tak pernah melibatkan warga sipil. Dia mengeklaim warga tersebut selama ini memang bekerja di gudang amunisi.

"Sebenarnya kita tidak melibatkan warga sipil dalam pemusnahan amunisi. Warga sipil itu pegawai di situ, tukang masak," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)