Alasan Trump Terapkan Tarif Impor terhadap Beberapa Negara

Presiden AS Donald Trump. Foto: Xinhua/Hu Yousong.

Alasan Trump Terapkan Tarif Impor terhadap Beberapa Negara

Husen Miftahudin • 5 March 2025 16:34

Jakarta: Kebijakan proteksionis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ditandai dengan penerapan tarif terhadap sejumlah negara, hingga kini masih menjadi sorotan dan perdebatan. Kepala Negara Adidaya itu berargumen kebijakan tarifnya bertujuan melindungi industri dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja baru di AS.

Melansir laman BBC, Rabu, 5 Maret 2025, Trump mengklaim kebijakan tarifnya bertujuan untuk melawan praktik perdagangan yang tidak adil dari negara-negara seperti Tiongkok, yang dianggapnya melakukan dumping produk dengan harga murah ke pasar AS.

"Mereka telah menipu kita selama bertahun-tahun. Mereka mencuri pekerjaan kita, mereka mencuri kekayaan kita," jelas Trump dalam salah satu pidatonya pada 2018, saat mengumumkan kebijakan tarif terhadap Tiongkok.

Trump juga menuding Tiongkok melakukan pencurian kekayaan intelektual AS, serta manipulasi nilai mata uang yuan guna memberikan keuntungan bagi eksportir Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Mereka memiliki kebijakan perdagangan yang sangat tidak adil, dan mereka menipu kita dalam perdagangan selama bertahun-tahun. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi lagi," tegas Trump.

Namun, kebijakan tarif Trump menuai kritik dari berbagai pihak. Para ekonom, ahli perdagangan internasional, dan para pengusaha menentang kebijakan tersebut dengan alasan tarif akan berdampak negatif pada perekonomian AS. Mereka memperingatkan tarif akan meningkatkan harga barang dan jasa, sehingga akan membebani konsumen dan menurunkan daya beli mereka.
 
Baca juga: OJK Pastikan Stabilitas Jasa Keuangan Terjaga Meski Ada Ancaman Perang Dagang


(Presiden AS Donald Trump. Foto: Xinhua/Hu Yousong)
 

Rugikan perekonomian global


Selain itu, tarif juga berpotensi memicu perang dagang dengan negara-negara lain, yang dapat merugikan perekonomian global. Para kritikus Trump juga memperingatkan tarif akan menghambat pertumbuhan ekonomi, mengurangi lapangan kerja, dan merusak hubungan diplomatik AS dengan negara-negara mitra dagang.

"Kebijakan tarif Trump adalah kesalahan besar. Tarif akan merugikan perekonomian AS dan memicu perang dagang," ungkap Paul Krugman, ekonom pemenang Nobel.

Meskipun terdapat berbagai kritik, Trump tetap ngotot mempertahankan kebijakan tarifnya. Ia berpendapat kebijakan tersebut perlu diimplementasikan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan tidak sehat luar negeri.

"Kita harus melindungi pekerjaan dan industri kita. Kita tidak bisa membiarkan negara lain menipu kita," ketus dia.

Kebijakan tarif Trump berdampak besar pada perekonomian AS, Tiongkok, dan negara-negara lain. Tarif telah menyebabkan peningkatan harga barang dan jasa, penurunan perdagangan internasional, dan ketidakpastian ekonomi.

Perdebatan mengenai kebijakan tarif Trump berlanjut hingga saat ini. Para ekonom dan ahli perdagangan internasional terus memperdebatkan dampak dari kebijakan tersebut, baik terhadap ekonomi AS maupun ekonomi global. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)